Sudah saya katakan sebelumnya, bahwa bulan Ramadan mempunyai efek samping di luar tujuan utama yaitu penghambaan kepada Allah.
Hari puasa pertama kemarin sungguh di luar dugaan saya. Hari-hari sebelumnya cuaca terasa sangat panas. Suhu di termometer menunjukkan 35 derajat Celcius.
Malam Satu Ramadan terjadi hujan yang sangat deras. Dan tanggal 1 Ramadhan cuaca terasa sangat sejuk. Nampaknya alam juga mengucapkan selamat datang Ramadhan.
Setiap datang Ramadhan saya juga merasa senang. Selain bahwa amal-amal mendapat balasan yang lebih banyak, berlipat-lipat, juga banyak efek samping positif bagi saya pribadi.
Sering badan saya terasa sakit pegal-pegal, tidak enak, namun biasanya setelah Ramadhan badan saya menjadi lebih segar, walaupun saya berpuasa siangnya. Nampaknya Ramadan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita perlu menahan diri, perlu mengatur pola makan.
Ya, kita bisa membuat rencana menahan diri, mengatur pola makan, namun tidak bisa berjalan seefektif bulan Ramadan.
Bulan Ramadan adalah perpaduan antara perintah ilahiyah dengan keinginan kita. Sehingga segala sesuatunya menjadi lebih efektif.
Ramadan juga bisa mendisiplinkan kita dalam hal ibadah. Yang semula kita berat, tetapi dengan Ramadan segalanya menjadi lebih ringan. Salat wajib berjamaah di Masjid ringan, membaca Alquran satu hari satu juz menjadi lebih ringan, dan lain sebagainya.
Dalam hal perilaku, Ramadan membuat perilaku kita menjadi lebih baik karena jika kita tidak mampu mengatur perilaku, maka pahala puasa kita akan berkurang.
Ramadan juga membuat kita menjadi lebih care dengan orang lain. Kita menjadi lebih sering berbagi.
Intinya, Ramadan menjadikan pribadi kita menjadi lebih baik, menjadi lebih positif. Itu yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)