Rabu, 28 Mei 2025

Ketika Uang di Rekeningmu Setipis Tisu

 Apa yang harus dilakukan ketika uang di rekeningmu tinggal 200 ribuan?

Kalau saya, checkout AlQur'an terjemah Gus Baha :)

Rabu, 21 Mei 2025

Etos Kerja

Beberapa waktu ini saya memang cukup sering nonton Youtube untuk mencari inspirasi. Salah satu yang saya sering lihat adalah vlog-vlog orang Cindo. 

Kebanyakan mereka menceritakan tentang betapa etos kerja orang cina sangat mencengangkan. Ibaratnya, lebih takut tidak punya duit dibanding mati. Sehingga kebanyakan mereka punya daya survival gede, pinter dagang, dan kalau bekerja, sungguh-sungguh.

Ya, memang kebanyakan mereka tidak religius, dan terlalu "materialistik", namun soal etos kerja ini harus benar-benar kita teladani. Orang Indonesia kalau mempunyai 50% etos kerja Cina, menurut saya sudah sangat bagus.

Menurutku kelemahan kultur Jawa memang kurang kuat dalam soal etos kerja. Setiap hari saya menjumpai, orang cenderung ngobrol ngalor ngidul di cafe-cafe atau warkop-warkop tanpa hasil yang produktif.

Bukan soal kultur saja sebenarnya, namun di dukung oleh kekuasaan yang kurang memberi ruang bagi terciptanya lapangan kerja. Adanya korupsi, pungli, birokrasi, pajak yang tak ramah industri, membuat orang males investasi  dan membuat usaha. Kerja keras kalau nggak ada Industri, mau kerja bagaimana?

Oke ini juga evaluasi bagi saya, yang kurang fokus. Belajar Laravel 11 aja sudah hampir 2 bulan masih sampai bab Routing. Yuk bisa yuk, fokus dan kerja keras.

Selanjutnya kamu perlu menonton vlog ini agar kamu lebih bersemangat.


Yang penting kerja keras dulu oeyyyy ...

Selasa, 13 Mei 2025

Fokus ke Diri Sendiri

Mungkin kita mempunyai keinginan ini itu yang banyak sekali. Kita juga mempunyai idealisme yang sangat tinggi. Namun sering kita juga merasa frustasi karena apa yang kita inginkan itu tidak bisa kita jangkau. 


Kalau dalam perspektif saat ini, mungkin kita menginginkan mempunyai presiden yang cerdas wakil presiden yang pintar, yang kompatibel dengan persoalan yang ada di Indonesia. Namun faktanya tidak demikian. 

Sebagian dari kita lalu terjebak di dalam perdebatan tentang itu. Dan energinya habis sedangkan tidak ada efek yang dihasilkan. 

Beberapa waktu yang lalu saya membeli sebuah buku yang judulnya filosofi teras. Buku itu menggambarkan bagaimana para filosof-filosof zaman dahulu menghadapi situasi atau keadaan yang tidak menentu.

Di tengah situasi yang seperti itu kemudian dia membuat sebuah pemahaman bagaimana harus bersikap.

Lalu dibagilah hal-hal itu ke dalam dua kelompok besar yang pertama hal yang bisa kita kendalikan dan yang kedua adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan. 

Dalam keadaan ketidakberdayaan maka yang harus dilakukan adalah fokus pada apa yang bisa kita kendalikan dan jangan terlalu menghabiskan energi pada hal yang tidak bisa kita kendalikan. 

Pada situasi yang seperti sekarang ini, dimana ekonomi  sangat lesu, terlalu menyalahkan pemerintah hanya akan menghabiskan energi kita, jika kita tidak termasuk orang yang mempunyai pengaruh di dalam lingkar kekuasaan. Jadi yang bisa benar-benar bisa kita lakukan adalah menggali potensi kita sendiri dan mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan. 

Itulah yang dilakukan para filsuf di stoa sehingga bisa keluar dari persoalan-persoalan yang ada di sekitar saat itu 

Yuk mulai yuk...