Selasa, 13 Mei 2025

Fokus ke Diri Sendiri

Mungkin kita mempunyai keinginan ini itu yang banyak sekali. Kita juga mempunyai idealisme yang sangat tinggi. Namun sering kita juga merasa frustasi karena apa yang kita inginkan itu tidak bisa kita jangkau. 


Kalau dalam perspektif saat ini, mungkin kita menginginkan mempunyai presiden yang cerdas wakil presiden yang pintar, yang kompatibel dengan persoalan yang ada di Indonesia. Namun faktanya tidak demikian. 

Sebagian dari kita lalu terjebak di dalam perdebatan tentang itu. Dan energinya habis sedangkan tidak ada efek yang dihasilkan. 

Beberapa waktu yang lalu saya membeli sebuah buku yang judulnya filosofi teras. Buku itu menggambarkan bagaimana para filosof-filosof zaman dahulu menghadapi situasi atau keadaan yang tidak menentu.

Di tengah situasi yang seperti itu kemudian dia membuat sebuah pemahaman bagaimana harus bersikap.

Lalu dibagilah hal-hal itu ke dalam dua kelompok besar yang pertama hal yang bisa kita kendalikan dan yang kedua adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan. 

Dalam keadaan ketidakberdayaan maka yang harus dilakukan adalah fokus pada apa yang bisa kita kendalikan dan jangan terlalu menghabiskan energi pada hal yang tidak bisa kita kendalikan. 

Pada situasi yang seperti sekarang ini, dimana ekonomi  sangat lesu, terlalu menyalahkan pemerintah hanya akan menghabiskan energi kita, jika kita tidak termasuk orang yang mempunyai pengaruh di dalam lingkar kekuasaan. Jadi yang bisa benar-benar bisa kita lakukan adalah menggali potensi kita sendiri dan mengerjakan apa yang bisa kita kerjakan. 

Itulah yang dilakukan para filsuf di stoa sehingga bisa keluar dari persoalan-persoalan yang ada di sekitar saat itu 

Yuk mulai yuk...

Senin, 12 Mei 2025

Blogging Tiap Hari?

Dulu, sewaktu kuliah, setiap selesai salat subuh saya membuka personal computer lalu membuat tulisan. Tulisan itu tidak langsung di upload. Namun disimpan di dalam disket lalu setelah sedikit siang saya pergi ke warung internet untuk mengupload di halaman website 


Itu saya kerjakan bertahun-tahun, dan saya menjadi terbiasa menulis di Manarul Ilmi karena hal ini. 

Dulu fasilitasnya sangat terbatas, belum ada internet yang kita punyai sendiri, dan setiap akan mengupload artikel kita harus bersusah payah ke warung internet.

Yang saya heran, mengapa dengan fasilitas yang sangat terbatas itu, saya bisa. Tidak seperti sekarang, walaupun teknologi sudah membuat sangat mudah, namun kita tidak bisa Istiqomah ngeblog seperti zaman dahulu.

Saat ini, artikel ini ditulis dengan memanfaatkan teknik yang sangat mudah itu. Saya menggunakan Smartphone, membuka aplikasi blogger, kemudian menggunakan fasilitas speech to text, lalu saya ngomong di depan microphone smartphone saya. 

Secara otomatis, apa yang saya katakan ditulis persis seperti apa yang keluar dari mulut saya. 

Jadi sekarang, ngeblok sudah tidak rumit lagi. Walaupun anehnya, orang tidak Istiqomah untuk membuat tulisan di blog. 

Mungkin yang agak rumit, Kita harus mengucapkan kata-kata yang cocok untuk menjadi sebuah tulisan. Itu tantangannya. Namun, saya kira itu lebih mudah daripada kita membuat sebuah pikiran lalu mengetik secara manual. 

Speech to text membuat kita bisa menciptakan satu artikel dengan lebih cepat. 

Iya, walaupun agar tulisan lebih enak dibaca, nanti di akhir artikel, kita bisa melakukan editing untuk membuat agar tulisan kita lebih mudah dibaca. 

Tapi, kalau jam terbang kita sudah cukup banyak, saya kira proses editingnya tidak akan banyak bahkan mungkin sudah tidak memerlukan proses editing sama sekali, karena kata-kata yang kita ucapkan sudah seperti proses di mana kita berpikir lalu kita mengetikkan kalimat-kalimat dengan jari kita. 

Jadi, sekarang kita hanya perlu fokus untuk membuat konten. Kita hanya fokus untuk melatih pikiran kita agar bisa memproduksi konten. Soal bagaimana menuangkannya fasilitasnya sudah lebih mudah dan banyak. 

Jadi, Apakah saya akan membuat artikel setiap hari?. Kita tunggu saja!

Hasil

Sering kita mendengar ungkapan bahwa yang penting prosesnya, soal hasil itu jangan dipikirkan. 


Menurut saya ungkapan ini tidak salah namun jika kita berhenti pada titik ini, maka kita akan rugi. 

Yang penting proses adalah ungkapan penting ketika kita tidak mencapai hasil yang kita inginkan. Karena, dengan ungkapan itu orang yang tidak mencapai hasil tidak akan merasa sedih yang berlebihan. 

Namun ungkapan itu, tidak bisa kita jadikan sebagai pegangan utama karena apabila kita hanya menggunakan ungkapan yang penting proses, maka lama-lama kita akan mengerjakan sesuatu tanpa hasil. Kita bekerja, tanpa memperhatikan output apa yang kita peroleh. Dan ini jelas rugi besar. 

Jadi dalam melakukan sesuatu, lebih baik kita menentukan hasil apa yang akan kita peroleh. Sedangkan proses itu penting untuk mendapatkan hasil terbaik. 

Namun apabila kamu sudah bekerja keras, dan belum mendapatkan hasil terbaik maka jangan terlalu larut dalam kesedihan, karena proses itu juga penting, karena proses akan menambah pengalaman dalam hidup. Proses, walaupun menhasilkan hasil yang berhasil maupun gagal, tetap menjadi guru bagi kehidupan 

Enjoy your life.