Sabtu, 25 Maret 2023

Hari 3, Ramadhan, Sistem Pendidikan berbasis Komunitas

Kalau Ramadan tiba, orang-orang berbondong-bondong melakukan kebaikan. Buka puasa bersama, berpuasa bersama, salat tarawih bersama, tadarus bersama. Ramadan dekat dengan kata "bersama".


Kebersamaan dalam ibadah, dalam kebaikan-kebaikan, telah menjadi sarana pendidikan yang efektif. Orang tidak harus mempelajari berbagai hal secara teoritis, tidak harus membuka buku-buku tebal. Cukup bersama dengan orang lain dalam komunitas itu, sesungguhnya dia telah belajar.

Orang yang berteman dengan penjual minyak wangi tidaknya dia akan mencium bau, orang yang berteman dengan pandai besi, kalau tidak terpercik apinya, mungkin kena asapnya.

Di bulan Ramadan kamu ke depan, ke belakang, ke samping, ke atas, ke bawah, bertemulah kamu dengan kebaikan.

Ke masjid, ke sekolah, ke toko, dan ke berbagai tempat, kamu akan banyak menemukan kebaikan-kebaikan. Dari situlah kita terbentuk menjadi orang baik.

Ada sebuah pertanyaan yang sering kita dengar, mengapa orang Indonesia jika pergi ke Singapura maka dia menjadi disiplin, dan begitu kembali ke Indonesia kedisiplinannya hilang.

Mengapa orang Arab pintar bahasa Arab, mengapa orang Inggris dengan IQ pas-pasan pandai berbahasa Inggris? Padahal dia tidak "belajar"?

Saya bertemu dengan seorang tukang kayu, dan bertanya dari mana dia belajar pertukangan? Dia katakan, keluarganya adalah tukang kayu. 

Seorang anak kyai biasanya akan menjadi kyai, walaupun mungkin tidak belajar secara khusus, tapi dia menjadi Kiai.

Lingkunganlah yang membentuknya.

Oleh sebab itu saya berada di dalam kesimpulan, bahwa belajar efektif itu adalah dengan menjeburkan diri ke dalam lingkungan belajar, yang kedua dengan belajar sambil melakukan atau istilah kerennya best practice. Dan yang paling bawah adalah belajar dari teori, belajar dari buku.

Dan Ramadan mengajari kita cara belajar yang efektif itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)