Minggu, 12 Juli 2015

Semua Orang Bisa Memberi

Ketika kemarin kita membahas tentang 5 hal manfaat memberi, mungkin ada diantara kamu yang merasa sedih. Ketika kamu mendapati Pangeran Waleed Bin Talal memberi donasi Rp 427,2 Triliun sementara kamu baru bisa memberi donasi Rp 427,2 ribu, seakan terpampang dihadapanmu jarak antara langit dan bumi. Adoh ya le?

Tidak semua orang seberuntung Pangeran Waleed, namun kamu harus ingat, semua orang bisa memberi, juga kamu. 

Pertama, kamu lebih dibutuhkan.

Jika ada satu miliar orang melakukan apa yang kamu lakukan, maka dia bisa sepadan secara materi dengan pangeran Waleed. Bahkan tak jarang keberadaanmu lebih penting daripada Pangeran Waleed. Ketika tetanggamu ada yang membutuhkan, maka donasimu menjadi lebih penting walaupun jumlahnya sangat kecil dibanding donasi para Milyarder.

Jadi tetap berikan donasi sesuai dengan kemampuanmu. Selain orang dalam jangkauanmu lebih membutuhkan, memberi seperti ini bisa melatih dirimu lebih peduli dengan orang lain dan tidak rakus dengan harta.

Kedua, memberi tidak harus dengan uang.

Tidak semua orang sekaya Pangeran Waleed, namun Tuhan memberikan setiap orang kelebihan. Maka dengan paradigma ini maka setiap orang bisa memberi dengan kelebihan yang dimilikinya.

Mungkin belum lekang dalam ingatanmu Pak Abdul Syukur, seorang tukang becak yang tidak kaya. Setiap hari, hampir setengah malam dia menyusuri jalan di Surabaya dan menambal setiap lubang yang ditemuinya di jalan tanpa ada yang membayar. Dia melakukannya dengan niat  menyelamatkan nyawa orang lain. Beliau ini secara kasat mata miskin, namun dia tetap memberi. Jiwanya kaya.

Ada juga Pak Kasan, tukang becak dari Klaten, yang karena dia bukan orang kaya, dan tetep ingin bersedekah maka dia membuat ide menggratiskan semua penumpangnya setiap hari Jum’at. Dengan sedekahnya ini Allah memuliakannya dengan mendatangkannya seseorang yang bersedekah untuknya dengan membiayainya untuk menjalankan ibadah Haji.

Kamu juga bisa melakukan hal yang sama walaupun tidak sedramatis itu. Kamu orang pintar, kamu punya kawan yang banyak, kamu punya pengalaman, kamu punya ketrampilan, kamu punya kekuasaan, maka itu semua adalah modal untuk memberi. Apapun yang kamu lakukan selama itu memberikan manfaat bagi orang lain adalah bentuk pemberian. Apapun yang kamu korbankan untuk orang lain, itu adalah bentuk pemberian.

Rasulullah Saw bersabda di hadapan para sahabat, “Setiap Muslim wajib bersedekah.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana bila ia tidak mempunyai apa-apa untuk disedekahkan?”

Beliau Saw menjawab, “Hendaklah ia bekerja sehingga hasilnya dapat ia manfaatkan untuk dirinya dan dapat ia sedekahkan.” Sahabat kembali bertanya, “Bagaimana kalau ia tidak sanggup?” “Hendaklah ia membantu orang yang memerlukan bantuan,” jawab Beliau. (HR Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)