Tidak semua orang paham bahwa sesungguhnya pikiran itu bisa mencetak jalan hidup. Dulu saya juga tidak paham karena soal ini tidak pernah diajarkan di sekolah.
Banyak orang terlambat memahami soal ini. Masa-masa sekolah yang seharusnya penuh dengan mimpi, penuh dg cita-cita dilalui secara biasa saja. Sekolah bertahun-tahun hanya mampu mencetak orang-orang loyo yang menyerah dengan keadaan.
Maka kemudian kamu mendapati orang-orang muda yang gagal mentalnya. Dan melampiaskan diri dengan free sex, miras, narkoba, dan kriminalitas. Ini semua karena otaknya tidak disetting dengan kerangka berfikir yang benar dalam hidup.
Otak adalah pengendali hidupmu. Sedangkan panca inderamu itu hanya output. Panca inderamu akan bergerak mengikuti perintah otakmu, bahkan suasana otakmu akan ketahuan dari panca inderamu.
Orang terlihat ceria, marah, senang, adalah gambaran dari suasana dirinya. Oleh sebab itulah kamu kadang melihat orang yang wajahnya biasa namun menyenangkan. Hatinya mewarnai panca ineranya. Inner beauty kata sebagian orang.
Memang kadang orang akan menemukan konsep ini secara mandiri. Saya kadang menjumpai orang dengan tanpa dididik khusus soal positif mindset namun mempunyai pandangan hidup positif. Mungkin ini anugerah Allah. Orang yang mendapatkan anugerah ini tidak banyak. Maka konsep ini harus dicari dan diajarkan.
Kalau ketemu dengan Pak Jokowi tolong disampaikan, bahwa revolusi mental yang belum jelas konsepnya itu lebih baik mengadopsi konsep-konsep positive mindset saja hehehehe.
Karena otakmu adalah pengendali, maka tubuhmu akan berjalan menurut kemauan otakmu. Maka programlah otakmu pada sesuatu yang positif yang dalam bahasa agama disebut husnusdzon, yang dalam bahasa motivator disebut positive mindset. Jika program sudah diinstall dalam otakmu maka langkah hidupmu akan mengikuti otakmu.
Perhatikan pikiran orang yang mempunyai positif mindset / husnusdzon:
- Insyaallah saya nanti akan kuliah
- Insyaallah saya bisa pergi haji
- Insyaallah anak saya berhasil dalam studi dan hidupnya
- Insyaallah saya akan bisa membeli mobil
Dan perhatikan pikiran orang yang mempunyai negative mindset
- Saya akan berhenti sekolah karena tidak ada biaya
- Pekerjaan aja gak jelas bagaimana bisa pergi haji
- Anaknya orang kecil yg penting kerja apa saja.
- Gimana mau beli mobil, nyicil motor aja belum lunas.
Pikiran pertama akan membentuk perilaku hidupmu pada mimpimu, sedangkan pikiran kedua akan mendorongmu untuk tak melakukan apapun.
Para motivator mengatakan bahwa pikiran itu seperti gelombang. Gelombang itu akan beresonansi dan menggerakkan alam semesta untuk mendukung pikiranmu. Kamu akan mendapatkan apa yang kamu pikirkan.
Saya punya contoh sederhana. Ada seorang yang selalu rangking satu di sekolah, namun pada waktu lulus SMA orang tuanya memberikan berita buruk, bahwa dia tidak mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Dan selesailah prestasi anak ini. Tamat sampai disini.
Di fragmen yang lain, ada seseorang dengan kenyataan hidup yang sama, namun anak ini mempunyai pikiran bahwa dia akan bisa melanjutkan kuliah. Pikirannya memandu jalan hidupnya, indranya mencari jalan keluar. Dia mendaftar ke semua sekolah kedinasan yang gratis. Dia belajar sungguh-sungguh untuk berhasil. Dia diterima di STAN dan melanjutkan kehidupannya.
Nampaknya, hadits qudsi ini bisa menjadi bahan renungan di Ramadhan hari ke dua ini .....
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
----------
*) image from momandthepoplife.com
“Aku (Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.” (Muttafaqun ‘alaih).
----------
*) image from momandthepoplife.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)