Sabtu, 27 Juni 2015

Akalmu juga Butuh Makan



Saya tahu, kamu masih memahami bahwa makanan bergizi itu baik bagi tubuhmu. Di saat memilih bahan makanan dan makanan, kamu secara sadar masih memilih makanan yang bergizi disamping rasa. Makanan bergizi terbukti membuat tubuhmu sehat, bertenaga, fresh, dan bersemangat. Kamu menjadi jauh dari berbagai penyakit pengancam: kolesterol, asam urat, tekanan darah tinggi, diabet, dan semacamnya.

Namun kadang kamu lupa bahwa tubuh kita terdiri dari dua bagian. Fisik dan non fisik, raga dan akal.

Makan empat sehat lima sempurna memang bisa membuat tubuhmu sehat, dan otakmu secara jasmaniah sehat. Namun banyak dijumpai, orang dengan otak jasmaniah sehat, namun akalnya tidak sehat. Maka yang keluar dari otak yang secara jasmani sehat itu adalah pesimisme.

Otak yang secara jasmani sehat namun akalnya rapuh ibarat komputer berprocessor quadcore namun hanya menggunakan sistem operasi DOS. Kasihan hardwarenya.

Makanan nonfisik akal adalah informasi. Berbagai informasi yang kamu serap melalui panca inderamu terutama mata dan telinga akan menjadi nutrisi bagi akalmu.

Seperti makanan, kamu akan menjumpai makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin yang pada takaran seimbang membuat ragamu sehat. Namun ada juga makanan yang menghasilkan toksin, racun, seperti kolesterol, asam urat, dan berbagai zat yang memacu tekanan darah tinggi, dan diabet.

Makanan akalmu juga demikian, ada makanan yang membuat akal dan jiwamu sehat, penuh rasa optimis dan hushusdzon, namun ada juga makanan akal yang membuat menjadi orang serakah, benci, pesimis, dan loyo.

Namun disadari, bahwa perhatian terhadap akal kadang kurang. Karena memang kelaparan jasmani lebih mudah dideteksi daripada kelaparan akal. Orang tidak tahan jika tidak makan barang sehari saja, namun sering tidak merasa ketika akalnya kelaparan.

Saya mengajak kamu sejak saat ini untuk memperhatikan akalmu. Jika kamu mengeluarkan banyak uangmu untuk makan, membeli pakaian, kendaraan, bahkan rumah untuk kenyamanan ragamu, berapa effort yang kamu keluarkan untuk otak dan akalmu. Itulah yang kadang membuat kamu terlihat kaya secara jasmaniah namun miskin secara aqliyah.

Maka inti dari tema ini adalah, bahwa kamu perlu memperbanyak asupan informasi yang bergizi yang kamu serap melalui panca inderamu, khususnya mata dan telinga, serta menghindari makanan-makanan yang bersifat racun. Kamu butuh informasi positif lebih banyak untuk kebaikan akal dan jiwamu.

Lalu apa menu akalmu hari ini? Blog ini? Bagus :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)