Jumat, 26 Juni 2015
Membangun Sikap Positif dari Cara Berpakaian
Apa ada kaitan antara cara kamu berpakaian dengan sikap positif kamu? Cara kamu berpakaian yang sesuai akan mendongkrak rasa positif kamu. Kesimpulan ini ditunjukkan oleh banyak orang-orang populer. Jadi sejak sekarang, setelah soal menutup aurat, mungkin kamu perlu berfikir soal memilih baju yang bisa membangun sikap positifmu.
Pada saat Pak Dahlan Iskan menjadi menteri, mungkin kamu merasa beliau aneh karena pakaiannya berbeda dengan menteri lainnya. Celana hitam, kemeja putih lengan panjang dengan lengan ditekuk, dan tak ketinggalan sepatu olahraga. Itu beliau gunakan dalam bertugas sehari-hari sebagai menteri.
Saya menduga beliau berpakaian semacam itu bukan tanpa sebab. Beliau ingin menginternalisasikan gagasannya, kerja, kerja, kerja - sebelum digunakan pak Jokowi - dalam aktifitas beliau dan orang-orang dilingkungan beliau. Intinya melihat penampilannya saja orang langsung berfikir kerja.
Kamu juga bisa mengamati bagaimana pakaian Steve Jobs ketika presentasi. Kaus hitam berkerah mirip baju koko, dan bercelana jeans. Dengan itu Jobs merasa lebih nyaman dan percaya diri. Dia terkenal sebagai orang paling bagus presentasinya.
Sementara itu Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang sekarang kamu gandrungi, selalu menggunakan atasan kaus oblong warna biru, dengan celana jeans dalam setiap penampilannya. Simpel dan tetap sporty.
Sedangkan mantan presiden kita Ir. Soekarno, sering kamu jumpai pada fotonya, mengenakan pakaian kebesaran jas dengan banyak saku, disertai dengan berbagai plakat tanda kebesaran, dan tak ketinggalan kopyah hitam. Beliau kelihatan gagah. Bahkan diusia yang tak lagi muda banyak gadis yang ingin dipersuntingnya.
Soal baju saya juga merasa demikian, saya suka mengenakan celana jeans, kaus berkerah atau pakaian berlengan pendek dengan baju tidak dimasukkan. Belakangan, saya sering menggunakan accesoris jam tangan untuk selalu mengingatkan saya akan waktu. Itu membuat saya sangat nyaman dan percaya diri.
Mungkin setiap orang mempunyai pengalaman berbeda. Bagi kamu mungkin sprorty itu kalau pakai sarung hehehe... Yang penting dirimu merasa nyaman dan percaya diri, ya silahkan.
Jadi sejak sekarang, urusan beli baju bukan sekedar menutup aurat, atau sekedar pelindung tubuh, namun lebih dari itu pemilihan baju yang sesuai akan mendongkrak rasa positif dalam jiwamu.
Piye, apa wis pada tuku klambi gawe bada? wkwkwk
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)