Tanggal 30 Desember kemarin, buku pesanan saya sampai. Trilogi Ahlussunnah. Lalu buku setebal 318 halaman itu saya khatamkan dalam sehari.
Biasanya saya tidak bisa berhenti ketika membaca buku menarik, Sebagaimana ketika membaca buku Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta, Mimpi Sejuta Dolar, dan The Accidental Billionaries. Beberapa ada yang karena tulisan bergaya story telling yang menarik, namun untuk buku ini kontennya yang membuat saya betah membaca.
Saya dibesarkan di lingkungan NU, meskipun saya tak pernah GR menganggap saya ini orang NU. Pada saat SD dan SMP, sore hari sepulang sekolah, saya mengaji di madrasah diniyah yang diasuh oleh para Ustadz-ustadz NU. Jadi sampai sekarang doa iftitah saya ya Kabiraw Wal hamdulillahi Katsirau dst , saya juga hafal Doa Qunut yang diajarkan di madrasah diniyah sewaktu SD.
Namun apa yang saya peroleh hanya seputar membaca Al Quran dan Fiqih ibadah saja, sedangkan Aqidah setahu saya hanya sebatas menghafal sifat 20. Itulah yang menyebabkan pendidikan agama menjadi agak "kering" dan tidak menarik. Sebenarnya apa akar dan dasar pemikiran NU itu?, Saya juga mendengar Ahlusunnah yang menjadi klaim NU, tapi apa Ahlussunnah yang dimaksud, mengapa ada aliran lain yang juga mengklaim Ahlussunnah, tapi berbeda.
Kabarnya bagi mereka yang sekolah di sekolah Maarif ada pelajaran khusus Aswaja, namun sayang sejak kecil saya bersekolah di sekolah di negri sehingga tidak paham dengan aswaja yang dimaksud. Saya juga pernah ketemu dengan lulusan Maarif namun dia juga tak bisa menjelaskan apa Aswaja itu walaupun separagraf hehehe. Pernah juga ketemu dengan seseorang kawan yang saya anggap paling NU, namun sayang dia lupa katanya. Jadi saya mengasumsikan banyak kawan-kawan NU yang kurang paham juga dengan Aswaja yang sebenarnya adalah doktrin keagamaan mereka.
Beberapa kali saya melakukan browsing dan membaca artikel-artikel di internet yang berhubungan dengan topik itu, namun namanya saja gabungan artikel, kadang menjadi seperti puzzle yang saya tak bisa menyatukannya benjadi gambar yang sempurna.
Beruntung ketika browsing saya menemukan buku terbitan pesantren Sidogiri yang menjelaskan tentang Aswaja sebagaimana yang dimaksud dalam doktrin NU.
Intinya begini, sebagaimana hadits nabi dalam hadits arbain, dimana ketika nabi duduk-duduk ada seseorang bertanya kepada nabi, apa iman, islam, dan ihsan, maka kemudian dipahami bahwa islam itu mempunyai tiga pilar. Iman (Aqidah), Islam (Syariat), Ihsan (Tasawuf).
Dalam buku ini diuraikan bagaimana pergolakan aqidah, syariat, dan tasawuf, terutama pada akhir abad ke 3H dan awal abad ke 4H, dan doktrin apa yang akhirnya diambil.
Aswaja versi NU ini adalah Aqidah Asyariyah Almaturidiyah, Syariah 4 Madzab, dan Tasawuf Imam Junaid. Dijelaskan bagaimana ketiganya muncul ditengah keruwetan pemikiran waktu itu.
Biar lebih seru, silahkan beli dan baca sendiri. Dengan membaca buku ini, anda akan mengetahui bahwa Aswaja yang dibangun NU bukan konsep dan doktrin yang sembarangan. Sayang banyak orang yang merasa NU, namun tidak paham doktrin aswaja ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)