Sekitar tahun 2004 saya masih ingat, teman-teman IT berlangganan bandwidth dan IP internet, membuat server sendiri dengan menginstall Linux dan segala perlengkapannya. Jadilah apa yang disebut Web Server, Mail Server, File Server, FTP Server dan semacamnya.
Kala itu yang menjadi pegangan adalah : bahwa di internet ada berbagai protokol untuk berkomunikasi antara satu host dengan host lain. Semangatnya waktu itu tiap-tiap perusahaan menyediakan server sendiri-sendiri dan saling berkomunikasi melalui protokol.
Tadi saya melakukan register ke situs AHA , yang membuat saya terkejut adalah, bahwa setiap pengguna yang melakukan register diberi email, penyimpanan dokumen, chatting, dan berbagai piranti perlengkapan online yang lain. Namun yang membuat menjadi tidak terkejut adalah, bahwa layanan yang diberikan disambungkan dengan Google APPS. Bisa jadi AHA sekedar berangganan layanan google, dan membagi-bagikan kepada konsumennya.
Beberapa bulan yang lalu, saya mendaftar di Plasa.com, sebuah situs yang dibangun teman-teman Telkom, dan saya menemukan layanan yang serupa. Bedanya Telkom menggunakan layanan "Windows Live" besutan Microsoft.
Jaman memang sudah berubah. Mail server, web server tinggal sewa ke penyedia layanan professional. Dan cara seperti ini memang terasa jauh terasa lebih simpel dan efisien.
Skema di tempat kerja saya juga telah kita ubah ke skema ini : web server cukup menyewa hosting, dan soal email tinggal kta serahkan ke Google APPS. Dengan cara ini kita tidak disibukkan dengan maintenance, peyediaan server, tenaga ahli, listrik, rak server dan sebagainya. Cukup membayar sewa yang tak mahal.
Jaman memang sudah berubah. Hari ini bukan 7 - 10 tahun yang lalu.
iya mas daripada investasi hardware, ada update hardware kita kelabakan. mahal... ga diupgrade ketinggalan. belum lagi maintenance, bayar pekerja... dll
BalasHapuskemarin presentasinya telkom di pemkab nggalek juga gitu, mereka menyarankan sewa..
Sekarang jaman sudah berubah kang. Yang perusahaan besar dg sistem pengelolaan IT profesional saja pindah, apalagi untuk Pemkab dengan sumber daya terbatas.
BalasHapusJadi sekarang lebih baik mengarahkan sumber daya ke konten dan pengaturan daripada ke medianya. Medianya cukup menyewa ke penyedia layanan Professional.