Senin, 12 November 2007

Ikan Semar Pedas

Ini adalah Ikan Semar (entah apa nama sebenarnya) yang dimasak pedas. Saya tidak pernah menjumpai makanan seperti ini selama saya mengunjungi depot dan warung makan. Umumnya, makanan ini saya dapatkan di Trenggalek. Biasanya makanan itu dimasak untuk kebutuhan konsumsi keluarga saja dan tidak dijual.

Saya biasanya menikmati makanan seperti ini ketika pulang kampung. Ibu saya sudah hafal benar dengan kesukaan saya. Ikan semar pedas atau ikan tongkol bakar pedas.

Bahannya hanyalah Ikan Semar yang ternyata bisa didapat juga di Surabaya. Dimasak pedas dengan santan yang kental. Lebih enak lagi kalau sudah dipanaskan dua tiga kali. Sebagian dagingnya larut dalam kuah, yang semakin menambah nikmat kuahnya.

Sekarang setelah saya mempunyai istri, saya bisa menikmati makanan yang dulu hanya saya dapati di kampung. Istri saya tak jarang masak ikan semar pedas kesukaan saya itu. Seperti kemarin ketika adik saya main ke rumah, tak lupa dia memesan makanan yang paling enak. Dan tak lain, makanan yang paling enak itu adalah ikan semar yang dimasak pedas.

Masalah rasa, saya kira akan sulit dicari tandingannya, tapi secara kesehatan saya tidak tahu, kata orang-orang santan itu banyak mengandung kolesterol. Namun bagi orang seperti saya yang tak terlalu serius dengan masalah seperti itu, ikan semar pedas adalah makanan favorit yang tidak tergantikan.

4 komentar:

  1. Sama kang aku juga seneng masakan bersantan... Tapi aku gak sukan ikan jeeee...

    BalasHapus
  2. Wah enaknya, tapi mas orang IT harus bisa mentransfer baunya, karena gerak,gambar, suara,warna, semua bisa ditransfer,sekarang baunya yang belum. Nah sekarang bumbunya dan cara memasaknya gimana mas, kalau saya coba, enak rasanya, baru itu Semar namanya, ha ha ha(transfer bau berarti berhasil)

    BalasHapus
  3. #2 Setelah saya tanyaken kepada istri saya, ini bumbunya mbak Yuni.

    Ikan Semar
    bawang merah
    bawang putih
    cabe rawit
    jahe
    lengkuas
    kunyit
    daun jeruk
    daun salam
    santan kental

    semua di haluskan kecuali daun salam.
    Tentu wanita lebih tahu cara meramu bumbu-bumbu itu. Ternyata bumbunya banyak, pantas rasanya enak :D

    BalasHapus
  4. nggih sami Kang, kulo nek wangsul nggalek ingkang kulo padosi iwak panggang asap sing disanteni kalih jangan lompong.
    jan nyuameeeng......
    tapi nek kulo njajal teng jkt rasane kok beda?
    padahal bumbune persis...

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)