Sebenarnya kemarin saya telah membeli buku Laa Tahzan, tapi rencananya untuk hadiah kepada seorang teman, karena saya mendengar dari pak Unung, bahwa buku ini sangat bagus isinya, dan tak terlalu mahal harganya.
Sebelum saya berikan, buku itu saya sobek plastiknya, lantas saya baca tiga bab pertama, Ya Allah, Pikirkan dan Syukurilah, dan Yang Lalu Biar Berlalu. Benar, bahwa buku itu ternyata memang sangat bagus, hingga memaksa saya untuk merogoh kocek lebih dalam lagi, membelinya untuk diri saya sendiri. Siang ini saya menyempatkan diri keluar kantor sebentar untuk membeli buku "Laa Tahzan" di toko buku Media Idaman yang tak jauh dari kantor saya.
Dengan enam puluh dua ribu rupiah, diskon dua puluh persen, saya sudah bisa membawa buku setebal 571 halaman itu pulang. Cukup murah menurut saya.
Buku karangan DR 'Aidh Al Qarni mengajak kita memandang sebuah persoalan yang dari sudut yang tidak biasa, hingga kemudian kita tersadar bahwa pandangan dari sudut lain itu ternyata bisa menenteramkan, memotivasi, dan membuat kita menjadi lebih seimbang dan adil dalam menatap sebuah persoalan kehidupan.
Memang, seringkali kita putus asa, karena persoalan dan beban berat yang kita hadapi. Namun buku ini mengajak kita menghadapi persoalan kehidupan dengan lebih arif.
Menurutku, buku ini amat cocok untuk mendampingi kehidupan yang teramat ketat seperti saat ini. Tidak seperti buku motivasi lain yang hanya berorientasi pada dunia, buku ini adalah motivasi kehidupan yang seimbang dunia akhirat. Saya rasa, anda perlu memiliki "buku manual kehidupan" itu.