Mungkin sudah dua tahun ini, saya masih menggunakan HP (handphone) setia saya Siemens M-35. HP itu saya beli disebuah counter HP dengan harga Rp.300.000,-. Murah saja, lha sudah tidak baru. Dulu saya beli HP karena sering dimarahi teman-teman karena susah dihubungi. Padahal susah dihubungi itu di sisi lain membawa ketenangan juga, karena kalau sudah dirumah, atau ketika kita bermain di suatu tempat, kita tak kan diganggu dengan bunyi krang - kring, untuk menyelesaikan susuatu yang sebenarnya bukan pada saat dan tempatnya.
Sampai sekarang, manakala sebuah HP sudah bisa digunakan untuk browsing, ringtone yang aneh-aneh, mms yang hebat-hebat, dan berbagai add-ons yang canggih-canggih, lha saya masih menggunakan HP yang jarang saya taruh di saku karena beratnya itu.
Lha kenapa ? Karena saya merasa bahwa ternyata saat ini saya hanya membutuhkan sebuah HP untuk mengirim dan menerima SMS, menerima telphone, bisa untuk missed calls dengan harapan orang lain akan menelpon kita. Dasar kelakuan ....
Apa nggak pengin bisa browsing dari HP ? Halah kok susah amat. Layar sekecil itu bisa dapat informasi apa ? Sudah susah dibaca, bayarnya mahal pula. Mending mampir kios koran, beli Republika atau Kompas dengan Rp. 3500,- dan dapet berita sampai muntah-muntah.
Kadang saya juga heran, kalau ada orang yang katanya melakukan chatting dengan HP ? Apa tangannya nggak kram ? Lha saya saja ngetik SMS malesnya minta ampun. Atau mungkin saya sudah sangat ketinggalan jaman, karena papan ketik HP sudah nggak sekuno HP saya.
Saya pernah bertanya kepada seorang teman tentang HP nya yang sangat bagus, saya lupa apa namanya. Ternyata, dia juga tidak tahu bagaimana cara menggunakannya. Dia hanya menggunakan HP canggihnya untuk telephone dan SMS.
Produsen HP memang hebat, dia bisa membuat brand kuat atas produknya, sehingga kalau tidak menggunakan produk terbarunya, brand seseorang dianggap bisa turun, terutama bagi para remaja ABG, atau para bos yang sangat berkepentingan dengan hal seperti ini. Karena itu tak jarang kita jumpai seseorang yang gonta-ganti HP. Bagi dia gonta-ganti HP sama penting dengan kebiasaannya gonta-ganti mobil.
Namun saya tidak boleh mengatakan sampeyan membeli HP hanya untuk gengsi. Atau menuduh sampeyan diplekoto produsen HP, karena yang tahu sebenarnya adalah sampeyan sendiri. Karena bisa jadi kebutuhan saya saja yang mungkin berbeda dengan kebutuhan sampeyan.
Atau, di jaman sekarang, memilih fungsionalitas sebuah produk hanya terbatas kebutuhan seperti saya memang tergolong nggilani. Atau bisa jadi ini hanyalah apologi saya saja karena saya tidak mampu membeli HP baru ? Kalau tebakan sampeyan seperti ini, kayaknya tidak terlalu salah :)
Daftar Istilah :
sampeyan : anda atau kamu
diplekoto : diakali
ngilani : jorok, menjijikkan
Weh, HP-ku M-35 ilang satu setengah tahun kemarin..jangan-jangan..
BalasHapusGara-gara ilang itu aku sekarang aku pake T-68, karena fitur GPRSnya, bluetooth, infra red, yang dulu sering banget dipakei buat internetan. sekarang masih juga sih, tapi udah jarang-jarang. Selain itu karena murah.
Belum terpikir ganti HP.
#1 Ha..ha..., mungkin dijual orang terus tak beli :))
BalasHapusHandphone sebenarnya berfungsi untuk berhubungan dua orang yang sedang berjauhan, entah melalui suara atau pesan singkat. Namun perkembangan handphone sekarang ini sudah makin canggih. Banyak fitur-fitur ditawarkan, mulai dari ringtone yang foliponik, MMS (pesan gambar), kamera, vidieo, hingga radio. Anehnya, kadang orang itu beli handphone tidak memperhatikan fungsi. Saya juga pernah tahu seseorang yang berhandphone "wah" ternyata sang empu cuma bisa menelpon saja. Sms pun dia jarang menggunakan :D
BalasHapusIdealnya dalam membeli handphone juga tergantung kebutuhan. Saya mungkin juga sama seperti Anda. Cuma nerima/ngirim SMS dan nerima telpon + misscall :D Maka dari itu, handphone sederhana nan kuno sudah cukup. Tak perlu mewah-mewah
Kalo sy sih fungsi tetep nomer satu dulu mas. Namanya jg masih mahasiswa, harus pintar ngirit lah. Sekarang aja sy masih pake HP paket frenship itu. lebih hemat.
BalasHapusNah, sebenarnya tantangan bagi sampeyan2 yang melek IT di indonesia, Bagaimana bisa membuat layanan yang aplikatif, berdayaguna untuk keperluan sehari-hari dan tentunya murah :) bagi para pemilik hp di Indonesia. gitu ...
BalasHapusMemang susah jadi manusia :
BalasHapusDi satu sisi sebagai pengusaha harus berusaha agar productnya laku sehingga perlu melengkapi productnya dengan asesoris dan tools yg begitu memikat.
Di sisi yg lain konsumen bersifat sangat2 konsumtif dan melupakan tujuan awal nya diciptakan sebuah hp.
Tapi saya juga mau kalo di kasih hp product terbaru : kan bisa menambah Gengsi .. he he he :D
hehehe, sama donk mas, saya malah masih punya Siemens C-35, karena 1 tombolnya ilang, saya nekennya pake pulpen, kayak PDA aja hahaha, saya make sejak kuliah, skrg tak wariskan tuk adik, eh adik saya malah ngewarisin tuk ponakan yang masih tk, kadang emang hp bikin repot walau pentingnya juga banyak, kadang kita merasa sangat terganggu dan kadang pula kita sangat memerlukannya
BalasHapuspada dasarnya, fungsi hp adalah sebagai alat komunikasi dan pengumpul informasi dari segala arah. namun pada masa sekarang, seiring majunya teknologi, menu hp semakin bertambah dan fitur-fiturnya semakin canggih. orang yang tak mampu mengimbangi perkembangan tersebut akan cenderung menggunakan hp untuk hal2 yang kurang atau bahkan tidak bermanfaat. disinilah pentingnya kesiapan mental dan intelektual untuk dapat menggunakan hasil teknologi dengan bijak.
BalasHapusBTW sy buka blog ini dan ngisi komennya mk HP lo. sy jg lbh mentingin fungsi mknya sy cari best buy, k300i tp, yg lucu HP sy skrg sblmnya punya bpk sy, tp krn menurut dia terlalu ribet gunainnya, dikasih sy, rejeki jgn ditolak, KNP? krn HP nya O2 Xphone II. ujungnya sy yg seneng hehe... btw, bung lg sibuk ya skrg.
BalasHapusIya mas Raven, saya sangat sibuk. Tiap hari pulang malam, Nggaks empat ngeblog :D. Terimakasih atas kunjungannya.
BalasHapuswqyFcu dfv078fnw8f934ndvkg2l
BalasHapus