Kamis, 17 November 2005

Masih Soal Makanan

Saya berpendapat bahwa saat ini Indonesia krisis pangan ? Tapi mungkin anda menduga saya sedang mencari sensasi dengan pernyataan yang bombatis, biar dimasukin info intertainment. Memangnya seleb ?


Ya, kalau dikatakan rakyat Indonesia banyak yang kekurangan di saat-saat kritis semacam ini memang iya, namun kan masih banyak juga rakyat yang mampu beli makan minum dan berkecukupan. Nah, justru ini yang ingin saya bahas.

Saya tidak mengatakan kita sudah tidak mampu membeli makanan. Terutama orang yang membaca blog ini, saya yakin adalah orang yang kalau makan tiga empat kali sehari saja masih mampu. Yang ingin saya tanyakan apakah yang anda makan itu makanan yang sehat ?


Ingin makan daging sekarang berita-berita mengatakan bahwa banyak ternak yang terjangkit antrax yang bisa menular ke manusia. Mau makan ayam takut terkena flu burung yang sedang mewabah. Saya dan istri lantas memutuskan untuk menggunakan lauk tahu tempe saja, atau ikan laut. Namun ikan laut dan tahupun tidak lepas dari bahaya formalin.


Kemarin berjalan-jalan di blognya mas Harry Sufehmi yang memposting tentang ikan beracun.



Kemarin adik saya bercerita. Katanya, dia kini cuma berani membeli ikan dari satu pedagang di pasar dekat rumahnya.
Pedagang ini agak mojok sendiri lokasinya, ikan yang dijualnya dikerumuni lalat, dan harganya hampir 2 kali lipat pedagang lainnya. Namun, adik saya bisa yakin bahwa ikannya tidak diberi formalin (bahan untuk pengawet mayat).


Para pedagang ikan lainnya bersumpah bahwa ikan jualan mereka tidak diberi “obat” (istilah untuk formalin). Namun, ikan mereka tetap utuh dan tidak membusuk, padahal hanya direndam di dalam air (berformalin?). Dan tidak ada lalat yang mendekati ikan-ikan tersebut.


Alangkah sulitnya untuk hidup sehat di negara ini :(


Ternyata tak hanya lauk pauk, sayurpun telah berlumuran dengan obat saat penyemprotan, sehingga tips istri saya saat beli sayur, saking hati-hatinya, dia membeli sayur yang kelihatan bolong-bolong ada bekas dimakan ulat :).


Belum lagi makanan olahan yang mengandung borax.


Kasus-kasus semacam ini, tidak bisa diatasi jika negara tidak melakukan sosialisasi besar-besaran dan menghukum pelaku pengusaha dan pedagang nakal yang mau untungnya sendiri.


Benar kata Harry Sufehmi memang sulit untuk hidup sehat di negeri ini.

1 komentar:

  1. baru tadi pagi lihat liputan6 sctv terungkap bahwa pabrik es yogurt menggunakan susu kaleng kadaluwarsa untuk menekan biaya produksi...
    padahal konsumen utama dari es yogurt tersebut adalah anak-anak sekolah dan dari penampilannya kayaknya emang menarik banget..
    bahaya bener..

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)