Senin, 25 Oktober 2004

Sahur di Televisi.

Sambil sahur, nampaknya memang enak di sambi nonton TV. Nggak sepi. Saya kira, semua orang kebanyakan setuju. Dengan demikian, maka kita yakin, bahwa waktu sahur adalah waktu yang sangat efektif untuk menanamkan pesan-pesan moral dan kebajikan melalui media ini.


Malam itu, channel per channel saya buka, dan hampir semua televisi menyuguhkan materi lawak yang dibungkus dengan berbagai kreatifitas. Jadi, acara yang seharusnya digunakan untuk media pendidikan, menjadi bahan hiburan yang secara nilai pendidikan menjadi kurang berarti. Apalagi kita tahu bahwa yang tampil disana kebanyakan para artis yang kredibilitas moralnya sering kita pertanyakan.


Lantas saya memindahkan channel ke Metro TV. Ada satu hal menarik, karena di tengah hura-hura dagelan, dia menyuguhkan tafsir Al-Misbah dari jam 3 sampai jam 4 pagi, dengan bumbu fragmen di tengah-tengah tayang sebagai bahan diskusi. Ustadz Quraish Shihab, menguraikan ayat demi ayat dengan jelas. Alhamdulillah, saya bisa mengikuti tafsir yang diasuh oleh orang yang mempunyai kapabilitas secara keilmuan. Mudah-mudahan hal semacam ini akan ditiru oleh stasiun televisi yang lain. Karena sesungguhnya banyak orang yang telah muak dengan banyolan-banyolan tanpa makna.


achedy.

1 komentar:

  1. huuuhuuhuu.. sedihnya saya.. gak ada tipi di kosan, g.ada temen sahur jg... all alone :(

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)