Minggu, 07 Oktober 2001

Berjuang di Dunia Cyber

Saya masih ingat, ketika saya masih menjadi salah seorang Pengurus harian JMMI ITS, salah seorang rekan saya, akh Hamid menulis sebuah artikel yang disana termuat tentang cita-citanya yang tinggi. kalau tidak keliru cerita itu diberi judul Cyber Jihad. Memang waktu itu saya dan beberapa rekan PH yang lain, mempunyai keinginan yang kuat untuk membuka apa yang seringkali disebut orang sebagai wacana, dalam nadi kehidupan di Masjid Manarul 'Ilmi atau paling tidak di sekretariatlah. Oleh sebab itu disaat-saat senggang atau BT seringkali disempatkan untuk menulis tentang banyak hal yang hadir dalam pengamatan kita.

Pun di era informasi ini kami merasakan bahwa terlau banyak informasi yang ada menyebabkan seseorang bisa tersesat. Lagian banyaknya dan profesionalnya para penulis porno, magis dll, yang di media cetak dan internet pasca reformasi pers menuntut kita untuk mulai berlatih menulis, meskipun terkadang dengan bentuk tulisan seadanya.

Keprihatinan yang lain adalah kalahnya media Islam di internet terhadap media lain. Kalau saya melihat, pada saat sekarang situs Islam yang paling profesional adalah eramuslim.com yang akan bersaing? terhadap detik.com. Selain era muslim kayaknya untuk kategori berita Hidayatullah mungkin situs bulanan yang agak bagus juga, selain itu kebanyakan situs yang ada masih sangat kurang untuk diminati. situs my Qur'an dan isnet, sebuah situs yang saya anggap besar ternyata juga mengalami stagnanisasi atau tak pernah di update.

Cyber jihad merupakan sebuah cita cita pak Hamid dan tentu saja saya. Cak Hamid sebagai salah seorang sponsor dalam departemen Tablighul Islam kemudian memanfaatkan media penerbitan di Azzahra dan ultimatum untuk menggapai 'Ambisinya' selainnya beliau juga dengan telaten merintis JMMI online yang sebelumnya juga telah dirintis oleh mas Avi, sedangkan saya karena posisi saya waktu itu menjadi Kadept Humas maka saya seringkali memanfaatkan milis FSLDK yang pada saat itu diadmini oleh rekan saya di gamais ITB yang menjadi Puskomnas.

Tak lama juga rekan saya Arik juga membuat terobosan baru dengan memprakarsai pembuatan milis di [email protected] untuk menjembatani komunikasi antar aktifis dakwah kampus di JMMI.

Saya masih ingat sekali bahwa membawa seseorang untuk keluar dari rutinitas adalah sangat sulit, membawa komunikasi diantara aktifis yang banyak dipisahkan oleh jarak dan suasana dalam sebuah forum silaturahmi maya memanglah sulit. Tak jarang kegagalan dari sebuah usaha yang teramat keras bisa terjadi. dan hanyalah mujahid cyber saja mungkin yang akan mampu bertahan.

Mas Arif Wiryanto, kenalan saya, seorang lulusan Teknik Elektro ITB yang oleh pak Ono W Purbo seringkali dipuji-puji dan sering saya juluki orang yang paling konsisten adalah contoh dari sebuah kegigihan dalam dunia informasi. Bayangkan beliau merintis Jaringan Informasi islam [JII] dari ketika ia masih menjadi Mahasiswa Elektro sampai ia sudah lulus. Kalaulah bukan karena saya mempunyai amanah di beberapa tempat tentu saya akan bergabung dengannnya. Beliau merintis warnet untuk pesantren, mengingat mahalnya pulsa telephon untuk berkomunikasi tentang masalah pertanian yang pada waktu itu dikembangkan di beberapa pesantren. keeksisan beliau ternyata telah menimbulkan hasil yang baik, meskipun mungkin belum seperti yang diinginkan mengingat Sumber Daya yang sangat minim.

Selain itu kegigihan mas Heri Sumartanto juga saya acungi jempol, beliaulah rekan saya di ITB juga yangdengan gigih mensosialisasikan penggunaan milis sebagai media komunikasi antar LDK. meskipun sebelumnya milis ini hanya diikuti oleh kebanyakan rekan ITB yang waktu itu menjadi Puskomnas, akan tetapi Alhamdulillah sekarang denangan bantuan dari ukhuwah.or.id milis FSLDK lebih ramai lagi. saya fikir ini sama dengan milis JMMI, yang mungkin tak pernah terbayangkan akan mempunyai anggota sebanyak sekarang.

Menapaki dunia informasi tentu tak seenak yang di bayangkan. Kak hamid mungkin rekan saya yang jatuh bangun dalam membangun informasi. Setelah mungkin adanya kendala dalam pengembangan buletin dan MMI Onlinenya yang saat itu masih statis, beliau pernah mencoba untuk bergabung dengan ITS Online dan menjadi salah seorang wartawannya yang cukup gigih mencari berita. Hanya sayang karena belum adanya pengakuan dan kemauan untuk meng 'open' kan ITS Online maka ITS Online akhirnya terbengkalai.

Berangkat dari pengalaman 'pengalaman jatuh maksudnya' maka kami memberanikan diri untuk 'berangan-angan' membuat situs yang didalamnya akan menampung aktifis dakwah kampus, baik tulisan, maupun catatan-catatan pentingnya. Insyaallah kami tidak takut kalau harus 'Jatuh' karena persoalan ini, karena kami telah lama merasakan jatuh bangun dalam dunia informasi.

Meskipun demikian bolehlah kiranya kami bercita-cita bahwa rekan saya di dakwah kampus nantinya akan mampu untuk menghidupi situs yang dikerjakan dengan 'bondo dengkul' ini. kami menunggu partisipasi antum.

Edy Santoso [email protected]
Ka Humas JMMI 1999/2000
Admin Manarul 'Ilmi Online

1 komentar:

  1. subhanallah.
    teruslah berjuang saudaraku untuk meneruskan etape dakwah ini, biarlah Allah, Nabi Muhammad, dan orang2 beriman melihatmu nanti.

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)