Senin, 19 Desember 2022

Jam Terbang Adalah "Koentji"

Beberapa waktu membina orang, nampaknya yang paling berat saya rasakan adalah ketika binaan stagnan. Hanya ingin belajar dan tidak mau berlatih. Berlatih memang lebih mengeluarkan effort. Tapi kalau target kita memang terjun di dunia nyata, tentu effortnya lebih besar lagi.

Belajar itu mudah, kita mendengarkan saja cukup, tapi itu hanya membuat kita sekedar tahu. Namun, untuk sampai pada level bisa kita harus berlatih. 

Dan untuk mencapai level ahli, maka kita harus melakukan pekerjaan itu berkali-kali. Ada yang mengatakan 10.000 jam. Itulah yang dinamakan jam terbang.

Jadi jangan sombong dulu kalau kita baru sebatas selesai belajar. Jalanmu masih panjang Nak!

Dan, carilah guru yang cukup jam terbang, bukan sekedar pernah belajar di pesantren anu, universitas anu, tapi belum terbukti mempraktekkan apa yang dipelajarinya itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)