Salah satu prinsip beragama yang paling penting adalah Tawazun. Tawazun adalah menjaga keseimbangan agar semuanya berjalan dengan baik. Tidak mengurang-ngurangi dan tidak berlebih-lebihan. Ini seperti orang makan, makan yang tawazun membuat kita tidak lapar, dan kita tidak ekkenyangan. Atau tawazun itu, seperti seorang chef yang meracik komposisi makanan yang pas sehingga menghasilkan roti yang enak.
Oleh sebab itu saya katakan, cara menjaga agama itu adalah dengan menjaga sikap tawazun.
Sikap penyelewengan agama acapkali disebabkan sikap yang tidak tawazun. Contohnya ummat yang menganggap nabinya berlebihan sehingga menjadikannya sebagai Tuhan. Kecintaan kepada seorang sahabat nabi yang berlebihan yang melahirkan syiah.
Hururiyah, Khawarij dan sebagainya juga merupakan buah dari cara beragama yang tidak tawazun.
Dalam ibadah juga demikian. Allah sedemikian sempurna menjadikan ibadah itu ada yang wajib, ada sunnah yang bermacam-macam agar kita mampu mengatur itu semua menjadi harmioni.
Ghuluw dalam ibadah menyebabkan kelelahan dan bosan. Padahal nabi pernah mengomentari seorang wanita yang terkenal abid, Demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian bosan.
Laa yukallifullaha nafsan illa wus'aha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)