Kamis, 11 Februari 2021

Professional vs Seniman

Dalam berbagai kehidupan saya melihat dua watak manusia. Watak seniman, dan watak professional. 


Watak professional digambarkan sebagai watak yang tekun, sistematik, teratur, presisi dan birokratis.

Watak professional ditampilkan oleh orang yang senang bersekolah, para doktor dan professor, birokrat dan pegawai. Konon otak kirinya lebih dominan. 

Sementara di sisi lain para seniman digambarkan sebagai orang yang tidak menyukai peraturan, birokrasi, dan formalisme. Dia tidak ingin diikat. Atau dia lebih suka pada ikatan yang longgar.

Dalam pandangan seniman, aturan-aturan itu hanya membatasi imajinasi dan menjadi penghambat untuk berkarya.

Google, Yahoo, IPTN didirikan oleh para professional, sementara Microsoft, Apple,, Facebook didirikan oleh orang yang tidak selesai kuliahnya, ya, mungkin mereka seniman.

Dalam banyak hal, professional lebih tegas dibanding seniman.

Dalam khazanah Islam, para fuqaha dan mutakallimin adalah professional, sementara para wali adalah seniman.

Professional atau seniman semuanya baik, asal merasa nyaman dengan itu. Toh dalam hidup pasti tidak bisa 100% profesional atau seniman. Yg ada hanya lebih dominan mana.

Kerjasama professional dan seniman adalah jalan terbaik. Jadi jangan saling klaim bahwa inilah satu satunya metode terbaik.

Setelah saya pikir, ternyata saya lebih dominan menjadi seniman, kalau kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)