Selasa, 08 Maret 2016

Belajar Pada Mereka yang Paham Agama

Hari ini adalah hari istimewa. Saya bertemu dengan pejabat penting. Istimewa bukan karena saya mendapat katabelece, atau saya diberi proyek. Bukan, bukan itu. Saya hanya bertemu dalam rangka silaturahim. Memang ada pembicaraan kesana kemari, namun semuanya hanya dalam kerangka itu.

Saya sangat terkesan karena saya mendapati seseorang yang melebihi ekspektasi saya, terutama aqlaknya. Memegang kekuasaan dan pintar, namun tetap rendah hati. Punya posisi kunci namun tetap akrab dan hangat.

Di seberang sana. Ada yang berjuluk ustadz, ahli agama. Hafalannya banyak, makhrajnya bagus. Namun sombong dan ketus. Bicara dengan orang lain seakan tafsirnya yang paling benar.

Terus siapa yang sebenarnya disebut ahli agama? Apa Agama hanyalah sekumpulan hafalan dan kefasihan lafadz saja?

Banyak orang yang disebut ahli agama, namun tidak paham agama. Dan banyak orang yang dianggap tidak ahli agama, namun sebenarnya dia lebih paham atas  hakikat agama.

Dan orang yang paham itu, kadang kamu  jumpai dalam berbagai posisi yang tidak menggambarkan status keagamaannya. Bisa hadir sebagai orang kecil, bisa sebagai orang besar. Bisa sebagai pembantu, bisa sebagai majikan, bisa sebagai bos, bisa sebagai karyawan, bisa sebagai penguasa, bisa sebagai rakyat. Bisa sebagai kiai, bisa sebagai santri. Maka belajarlah pada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)