Membaca Jawa Pos pagi ini di warkop membuat saya tahu bahwa di beberapa tempat terjadi antrean panjang pembelian BBM bersubsidi. Yang antre bukan hanya orang namun juga jerigen.
Kabarnya, subsidi BBM tahun ini tinggal 29%, padahal tahun 2014 masih 4 bulan lagi.
Mengapa masalah ini selalu muncul setiap tahun, dan apakan membuat pembatasan BBM itu sulit?
Kalau dalam pikiran saya, membuat pembatasan BBM itu tidak sulit. Berangkat dari siapa yang paling memerlukan subsidi ? Rakyat kecil kan ? Dari situ kita bisa membuat pondasi kebijakan.
Diteruskan dengan pertanyaan, apa moda transportasi yang digunakan rakyat kecil? Angkutan Umum dan motor. Kalau orang sudah mampu beli mobil pribadi mestinya bukan rakyat kecil lagi.
Berakhir ke kesimpulan. Berarti BBM bersubsidi hanya diberikan ke motor dan kendaraan umum saja.
Mudah kan ?
Mudah kan ?
Bagaimana dengan jerigen. Jerigen diperbolehkan dengan peraturan yang lebih ketat.
Mudah to ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)