Senin, 22 Agustus 2011

SMS Itu Dibuat Untuk di Gunakan Jendral

Beberapa kali log di HP memberitahu bahwa sebuah nomor telah menelephon, kadang lebih sekali. Kalau nomor yang muncul nomor yang telah tersimpan di phonebook, maka kadang saya sempatkan SMS. Namun kalau nomor belum tersimpan, sering saya cuekin saja.

Namun demikian, kadang nomor yang belum saya kenali itu dari teman saya, dan setelah ketemu bertanya mengapa saya susah di telp, padahal bla bla bla penting. Jika seseorang ingin menyampaikan hal penting, namun saya sedang tidak bisa menerima telp, mengapa tidak sms saja ? Meski singkat, SMS tak memerlukan waktu komunikasi yang real time, bertemu dalam satu waktu. Itulah mengapa SMS dibuat mendampingi telephon. Jika anda SMS, dan saya merasa SMS anda penting boleh jadi saya malah akan telp balik.

Saya jika menelphon seseorang kemudian tidak ada jawaban biasanya saya akan jelaskan telephon saya, bahkan jika tidak penting saya sms, "sory, saya hanya tanya kabar saja, tdk penting".

Karena itu jika ada log telephon sering saya abaikan saja atau kalau saya merasa penasaran akan saya sms dia.

Saya sadar, orang tidak hanya ngeloni handphone setiap waktu, kadang sedang sholat, sedang di kendaraan, sedang istirahat, mengerjakan sesuatu yg butuh konsentrasi dll.

Posted via email from achedy's posterous

2 komentar:

  1. Kadang ada beberapa hal yang lebih tepat dan nyaman disampaikan secara verbal. Tapi memang kalau hal tersebut penting, lebih baik bikin janji dulu via sms, "saya mau menelepon sekitar jam sekian, ada waktu luang?" misalnya.

    BalasHapus
  2. Itu yg paling enak kang, soalnya pikiran kita bisa menyiapkan dulu :)

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)