Selasa, 11 September 2007

Ramadhan Bulan Perjuangan

Di mata banyak orang, Ramadhan adalah bulan pengurangan aktifitas dan pengurangan produktifitas. Ini dikarenakan jadwal makan yang biasanya tiga kali sehari menjadi dua kali sehari. Dalam kacamata mata biologi, jika asupan makanan kita berkurang maka artinya kerja kita berkurang. Tapi berbeda antara kacamata ramadhan dengan kacamata biologi. Justru dalam kacamata Ramadhan, dengan mengatur jadwal makan, dan mengatur nafsu, itu justru bisa menjadi energi yang besar untuk beramal.

Banyak peristiwa-peristiwa besar yang bahkan terjadi di Bulan Ramadhan. Tercatat kemenangan gemilang kaum Muslimin di Badar yang terkenal denagn sebutan perang Badar terjadi di bulan Ramadhan. Fathul Makkah, penaklukan kota mekah yang tanpa pertumpahan darah itu juga terjadi di Bulan Ramadhan. Thoriq Bin Ziyad mulai melancarkan ekspansi dakwah ke wilayah Andalusia juga terjadi di bulan Ramadhan. Bahkan, kemerdekaan RI versi penaggalan Hijriah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.

Mestinya demikian pula dengan kita, kita harus membuat target pribadi dan target sosial. Target pribadi adalah segala hal yang terkait dengan meningkatnya amal ibadah mahdah kita, karena pahala di bulan ini dilipatgandakan berlipat-lipat oleh Allah. Kita isi malam-malam kita dengan ibadah tadarus, mengkaji AlQuran, dan Sholat Tarawih. Sedangkan target sosial kita adalah mengeluarkan rizqi untuk orang-orang yang membutuhkan, membuat agenda-agenda Ramadhan, juga barangkali menjadi relawan di sejumlah lembaga Amal.

Banyak hal yang bisa kita perbuat di bulan suci ini. Di bulan ini kita bisa menanamkan semangat beramal, dan berbuat. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan di bulan ini. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

2 komentar:

  1. sebelum Ramadhan lalu dengerin tausyiyah dari ustadz yg dokter (ato dokter yg ustadz?). Sejarah membuktikan bahwa Ramadhan bukan bulan lemes. karena saat puasa, trus sistem pencernaan libur, saat itu yg berperan adalah glukagon, enzim yg memecah gula otot/lemak menjadi energi. tapi memang kita harus bisa nahan efek keluarnya glukagon itu (misalnya gemeteran, lapar banget, dsb), paling banter cuma setengah jam. setelah itu, mau main bola juga kuat.
    itulah peperangan banyak terjadi di bulan Ramadhan karena hanya butuh waktu setengah jam untuk mendapat energi penuh menyabetkan pedang. dibanding ketika pencernaan full, butuh waktu 8 jam untuk menyelesaikan pencernaan. wallahu'alam

    BalasHapus
  2. #WIPY Benar mas kalo sudah sore kayak gini laparnya dah ilang :D

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)