Ketika saya masih kecil, suatu kali saya datang ke mushola untuk melakukan sholat Isya'. Entah karena ingin dipuji atau yang lain teman saya melucu dalam keadaan sholat sudah dimulai. Dan semua jamaah anak-anak kecilpun tidak bisa menahan tawa. Seusai mengucapkan salam tanpa berkata apa-apa bapak imam segera mengambil sajadahnya sambil....plak..plak..,sajadah itu melayang ke arah ana-anak itu. Dan tanpa berkata apa-apa kemudian bapak imampun pergi. Anak anak memang kemudian sadar akan kesalahannya, akan tetapi banyak yang mengomel dan kemudian dalam beberapa hari tidak sholat berjamaah di mushola itu karena merasa kesal.
Kasus semacam itu mungkin banyak terjadi di tempat kita. Tanpa sadar mungkin kita akan memperingatkan orang yang tidak segera sholat dengam makian-makian yang tidak sepantasnya atau kita akan memarahi orangtua kita karena kita menganggap perilakunya tidak islami,dsb.
Dalam kasus kasus seperti diatas apa yang kita lakukan mungkin sudah benar, tetapi mungkin juga salah. Benar dalam sisi kita memang sangat peduli dengan penegakan nilai-nilai kebenaran, akan tetapi salah dalam metode penyampaiannya. Dalam Islam, dakwah diharapkan agar seseorang dengan sadar mau merubah perilakunya yang tidak Islami menuju perilaku yang Islami. Dalam Islam dakwah memang bukan hanya sekedar menyampaikan, akan tetapi dakwah juga harus berorientasi pada diterimanya seruan itu oleh obyek dakwah. Dakwah harus menyentuh pada perasaan yang paling dalam dan bukan menyinggungnya. Ketika hati seseorang tersentuh maka dengan lilo legowo ia akan menyadari kesalahannya dan akan mengubah perilakunya. Akan tetapi jika ia tersinggung, bisa jadi meskipun dalam hati kecilnya ia mengakui kebenaran apa yang kita sampaikan, akan tetapi seringkali ia akan merasa gengsi untuk melaksanakannya.
Suatu ketika, Hasan dan Husain menyaksikan orang tua yang setiap berwudlu selalu salah. Hasan dan Husainpun berencana untuk mengingatkan orang tua yang salah wudlunya itu. Pada saat orang tua itu berwudlu Hasan dan Husinpun berwudlu di sebelahnya. Salah satu diantara mereka pura-pura salah dan yang lain membetulkannya. Dan orang tua itu pun kemudian menyadari kesalahannya.
Suatu hari ada seorang laki-laki mendatangi Rosululloh dan berkata, 'Yaa Rosulullah izinkanlah aku berzina'. Ketika pertanyaan ini diluontarkan kepada kita mungkin kita akan memaki bahkan menamparnya. Akan tetapi Rosululloh bersikap lain ; beliau hanya bertanya, 'Apakah engkau rela jika ibumu , adikmu , dizinai orang ?' dan hanya dengan pertanyaan itu ternyata orang tersebut menyadari kesalahannya.
Pada saat Rosulullah sedang berada di masjid tiba-tiba seseorang kencing di pojok masjid. Tidak akan terbayang jika hal ini terjadi di masjid Manarul 'Ilmi. Tetapi yang dilakukan Rosululloh ternyata lain, beliau melarang Umar yang sudah ngotot akan menghajar orang yang berbuat seenaknya itu. Kemudian ia menyuruh sahabatnya untuk menyiram air kencing itu dengan seember air. Dan tak diduga, melihat apa yang dilakukan oleh Rosulullah itu, orang tersebut ternyata sangat terkesan, kemudian pulang ke kampungnya untuk mengajak orang-orang disana untuk ber-Islam.
Suatu ketika saya dihampiri seorang aktifis Masjid Manarul Ilmi ini. Ia memuji-muji spanduk yang saya pasang, dan sayapun manggut-manggut dengan hati yang berbunga-bunga. Akan tetapi kemudian ia memberitahukan mengenai kesalahan letak logo yang di pasang dengan wajah yang masih tersenyum. Peristiwa itu terjadi ketika saya menjadi panitia Penyambutan Mahasiswa Baru, dan peristiwa itu membuat kesan yang sangat mendalam bagi saya sampai sekarang. Mungkin, sekali lagi mungkin, habisnya kader dakwah di beberapa lembaga dakwah ini karena kita lebih senderung memarahi adik kita yang kurang benar dalam bekerja, dan kurang mengembangkan senyum-senyum dalam memperingatkan mereka, padahal mereka sudah sangat lelah dalam bekerja. Ini bisa menyebabkan mereka merasa kerjanya selama ini tidak kita hargai dan ini akan sangat fatal akibatnya.
Dai tersenyumlah, berlemah lembutlah tehadap sesama, sentuhlah dan jangan singgung mereka, ajaklah dan jangan ejek mereka.
Wallahu A'lam
Edy Santoso
Mahasiswa Teknik Fisika ITS
[email protected]
Rabu, 08 Agustus 2001
Dakwah : Mengajak, bukan Mengejek
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)