Senin, 02 Juli 2001

Pertemuan 5 : Motivasi menuntut Ilmu

Dunia keilmuan sangatlah menarik, dan bagi kita yang muslim ini tentulah dalam mengkaji ilmu didasari pada motivasi-motivasi yang ahsan yang seringkali disebut dengan motivasi Islami. Ada beberapa hal yang bisa kita catat, untuk apa kita mencari ilmu; apa motivasi kita. Motivasi dalam Islam sangatlah penting, karena motivasilah yang nantinya akan mewarnai pola kehidupan seseorang, pola perilaku dan pola sikapnya.

Bagi seorang Muslim menuntut ilmu haruslah ditujukan untuk lebih mengenal Allah, memuliakanNya, memujiNya, serta dalam kerangka MenyembahNya. Orientasi selain itu tentu tak ada harganya dihadapan Allah, meski ia mendapat nobel penghargaan, meski ia telah menulis karya Ilmiah yang tak ternilai harganya. Ilmu bagi seorang muslim akan selalu menambah keimanannya, semakin banyak yang ia pelajari maka semakin cinta ia akan Allah SWT, semakin bertambah pulalah imannya. Semakin sering membaca Al Qur'an maka hatinya akan semakin khusyu' dan kata-katanya kan semakin berbobot. Sering ia membaca alam semesta, semakin tinggi kekagumannya pada Allah SWT, dan akan berucap 'subhanaka faqinaa adzabannar' [3 : 190 - 191]

Sebaliknya jikalau orang itu tiada keimanannya maka semakin membaca Al Qur,an maka semakin benci ia kepada Islam, semakin ia belajar alam maka semakin besar rasa sombongnya. Lihatlah betapa kesimpulan-kesimpulan biologi yang mengatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera. kehidupan berasal dari campuran udara yang karena energi khosmis akhirnya terbentuk asam amino yang akhirnya menjadi jasad renik dan terus berevolusi menjadi makhluk yang sempurna. Tentu jika kita terus-teruskan hal semacam ini akan menjurus pkepada pengingkaran kepada Allah. Seringkali mereka tertutup hatinya untuk dapat memahami bahwa formulasi fisika yang seringkali dijadikan patokan dalam ilmu pengetahuan itu sebenarnya merupaka bentuk keteraturan yang telah dirancang oleh Sang Maha Pencipta.

Motivasi selanjutnya adalah untuk mengenal diri sendiri, siapakah kita sebenarnya. dengan mengenal hakekat diri sendiri insyaallah akan semakin dekatlah kita pada Allah karena kita mengetahui bahwa sebenarnya kita itu adalah hamba-hamba Allah.

Kita juga menginginkan bahwa dengan banyak belajar akan menyebabkan akal kita menjadi sehat. Alangkah banyaknya kalimat Allah yang berbunyi yatafakkarun ?? dan ya'qiluun, yang menunjukkan bahwa belajar harus menjadikan diri kita menjadi manusia yang berakal. [17 :36]. Juga tidak menjadi manusia yang lalai [7 : 179], serta menjadi orang-orang yang takut kepada Allah [35 : 28 ; 50:45 ; 50 : 30-35 ]

Adalah Rasulullah SAW yang telah memeberikan motivasi yang luar biasa agar kita senantiasa mencintai akan ilmu. Diriwayatkan dari Abu Daud : ' Kelebihan seorang alim dari seorang abid [banyak ibadah] seperti kelebihan bulan pada bintang-bintang; Dan sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, mereka tidak mewariskan uang 9dinar atau dirham] hanya mewarisi ilmu, siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan bagian yang cukup'

Orang yang berilmu akan menjadikan amal mereka benar, dan amal yang benar akan diterima oleh Allah SWT; Sedangkan oreng yang tiada berilmu amal mereka hanyalah berdasarkan pada prasangka-prasangka belaka yang terkadang akan menimbulkan bid'ah. Oleh sebab itu percayalah bahwa mencari ilmu akan menjadikan kita mempunyai kelebihan yang luar biasa sebagaimana yang digambarkan oleh nabi.

Edy [[email protected]]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)