Ada yang mengatakan virus corona ini makhluk jahat, karena corona melakukan pembajakan sel, menyuntikkan kode genetik ke dalam dinding sel, lalu memanipulasi sel yang biasanya memproduksi protein menjadi memproduksi virus-virus baru, dengan mengambil bahan sel hingga sel itu mati.
Persis seperti pekerja bangunan yang mempunyai tugas mencetak bahan bangunan, dia diberi cetakan batako untuk mencetak batako. tetiba ada orang yang mengganti cetakan batako itu menjadi cetakan paving. Maka semenpun akhirnya menjadi paving yang tidak bisa digunakan untuk membuat dinding, sehingga rumahpun tak pernah jadi. Begitulah kira-kira.
Tapi ...
Virus tidak punya kaki, tidak punya tangan, tidak butuh makan, tidak butuh minum. tidak butuh bernafas.
Virus tidak punya otak sehingga tidak punya pikiran, tidak punya kemauan, tidak punya nafsu, tidak punya niat jahat.
Virus tidak pernah punya rencana apalagi ambisi untuk memusnahkan spesies manusia, menguasai bumi, atau menjadi presiden. Dia hanya berjalan mengikuti kodratnya.
Tubuhya hanya terdiri dari kode genetik dan selubung protein saja. Sehingga para ilmuwan berdebat, apakah virus ini benda hidup atau benda mati.
Virus akan berkembang di sel, namun diluar itu, dia akan mati dengan sendirinya dalam beberapa waktu.
Virus juga sangat mudah dinonaktifkan. Ketika terbasahi oleh sabun dan disinfektan, selubung proteinnya akan berantakan, dan dia tidak akan mampu menginveksi lagi.
Virus tidak bisa bergerak sendiri menghampiri target. Virus tidak bisa berjalan, manusianyalah yang membuatnya berpindah tempat.
Sebaliknya, manusia punya segalanya. Punya indera yang sempurna. Punya akal, pikiran, dan kemauan. Mampu mengurai ilmu dan menciptakan teknologi.
Ketika mekanisme, dan segala ilmu tentang virus penyebarannya diketahui, sebenarnya mudah untuk menghentikannya. Tapi, lagi-lagi manusia merasa punya banyak urusan. Soal pertumbuhan ekonomi, dampak sosial, mudik, keyakinan, sehingga persoalannya menjadi rumit.
Akhirnya kita bingung, sebenarnya ini soal virus atau soal manusia?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)