Selasa, 20 Oktober 2015

5 Teknik Agar Ibadahmu Selalu Iklash dan Happy


Tulisan ini adalah pengalaman saya, berdasarkan studi dan latihan. Namun saya tetap menghormati pendapat yang berbeda atau metode yang berbeda ....

Banyak orang mengatakan, ibadah akan meningkatkan happiness, kebahagiaan. Banyak nasehat-nasehat untuk memperbanyak ibadah ketika seseorang menghadapi persoalan hidup.

Namun ternyata banyak pula orang yang beribadah namun tetap tidak menemukan kebahagiaan. Bahkan berapa orang dengan bimbingan pelatih mengeluh justru merasa tidak bahagia ketika disuruh melakukan ibadah dalam jumlah yang cukup banyak. Misalnya sehari harus menyelesaikan 1 Juz, ibadah sholat malam setiap hari 11 rakaat dan sebagainya. Dia mendapatkan tugas yang belum sesuai dengan kapasitasnya. Akibatnya ibadah bukan menjadi bentuk syukur namun menjadi beban berat.

Ibadah seperti obat, harus menggunakan teknik dan kadar tertentu agar bisa membuat orang merasakan kenikmatan dan keindahannya, bukan sekedar banyak-banyakan. Lain orang bisa lain resepnya.

Setiap orang mempunyai  kemampuan dan kadar yang berbeda, dan setiap orang mempunyai kecenderungan berbeda dalam ibadahnya. Oleh sebab itu kita mendengar ada ahli sholat, yang kecenderungan ibadahnya sholat, ahli puasa, ahli dzikir dan sebagainya. Bahwa menetapkan ibadah semua orang dalam kadar yang sama menurut saya tidak sejalan dengan fitrah manusia, kecuali ibadah wajib yang memang telah diukur oleh pencipta hidup.

Ibadah yang baik adalah ibadah yang dilakukan secara rutin. Itu kuncinya. Dan jika kamu bisa melakukannya, kamu akan mendapatkan energi positif dari Allah SWT. Hidup kamu akan merasa selalu optimis, dan kamu menjadi lebih kuat dalam menjalani hidup.

Ibadah yang sudah bisa berjalan secara rutin akan membuat kamu merasa tidak terbebani dan ikhlash, semuanya akan berjalan begitu saja tanpa kamu merasa berat, bahkan jika ketinggalan sekali saja, ada rasa penyesalan menyelip di hatimu.

Lakukan latihan dengan:
#1. Tetapkan ibadah apa yang akan kamu rutinkan (maksimal 2 saja, satu juga bisa)
#2. Tetapkan target yang sangat ringan yang sampai tidak layak untuk tidak dikerjakan.
#3. Istiqomahkan selama 3 bulan.
#4. Lakukan penambahan sedikit demi setikit tiap tiga bulan.
#5. Jangan Rakus :)

Ini adalah contoh latihan ibadah bagi pemula diluar ibadah wajib, yang apabila dilakukan setiap hari membuatmu hidup bahagia. Kamu bisa memilih yang lain yang kamu anggap paling sesuai.

#1. Bangun pagi dan sholat subuh berjamaah di masjid.
#2. Setelah Subuh membaca AlQuran satu halaman saja.

Sudah itu saja. Lakukan secara rutin selama tiga bulan. Mungkin kamu anggap ini remeh, namun coba saja lakukan selama tiga bulan berturut-turut.

Setelah tiga bulan sudah berjalan secara rutin baru tingkatkan levelnya atau tambahkan dengan ibadah sunnah lain. Misalnya :

#1. Menambah Qiyamul Lail 2 rakaat
#2. Membaca AlQuran ditambah menjadi satu lembar.

Lakukan sampai tiga bulan kembali.

Jumlah sedikit membuat kamu akan merasa ringan dan bisa mengerjakannya dengan istiqamah dan ikhlash, demikian juga dengan penambahannya yang sedikit demi sedikit.

Maka siapa yang berhak mendapatkan kebahagiaan selain mereka yang beribadah dengan istiqamah dan ikhlash?

4 komentar:

  1. Alhamdulillah artikelnya bermanfaat bgt, saya skrg mulai mencari2 amalan ringan yg bisa saya konsistenkan, suwun sekali mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Metode ini saya sdh saya ujicobakan untk sya sendiri, anak-anak dan beberapa orang yang sempat berdiskusi dg saya.

      Intinya, membangun konsistensi, dan konsistensi akan mudah dilakukan apabila dimulai dari target kecil. Jangan khawatir soal jumlah, nanti akan bertambah sendiri seiring dg berjalannya waktu ...

      Beberapa amalan misalnya:
      # Membaca Al Quran
      # Sholat Malam
      # Sholat Dhuha
      # Membaca buku

      bisa menggunakan metode ini.

      Terimakasih sudah berkunjung :)

      Hapus
  2. Artikel ini bagus sekali Mas, terima kasih sudah menuliskannya. Saya juga sudah praktikkan sendiri, dan tulisannya Mas Edi benar adanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terimakasih sdh berkunjung :)

      Hapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)