Kadang jalan hidup tidak seperti apa yang kamu angankan. Hidup mempunyai banyak variabel dan kemungkinan. Kadang kamu merasa sudah melakukan semuanya, namun variabel eksternal merubah hidupmu. Hanya Allah yang tahu.
Kamu sudah berhati-hati dalam berdagang, tapi suasana ekonomi lesu, dan kamu merasakan kegetiran dari pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Kamu sudah berhati-hati di jalan, namun ketika ada orang lain yang tidak hati-hati, maka kamu terkena resiko.
Dalam keadaan seperti itu, kamu harus mengeluarkan jurus yang tepat. Sabar.
Sabar membuat kamu kuat menghadapi kenyataan pahit. Bahkan sabar membuat kamu bangkit berdiri, berusaha berjalan, dan kembali berlari.
Banyak orang menterjemahkan sabar dengan menerima kenyataan, namun walaupun benar, memaknai sabar dengan menerima kenyataan kurang memotivasi seseorang untuk bangkit.
Saya lebih suka memaknai sabar dengan kata yang lebih mengungkit. Sabar adalah keadaan dimana seseorang dalam menghadapi suasana pahit masih bisa memproduksi optimisme lebih banyak dari rasa pesimisme.
Kepahitan memang memproduksi pesimisme. Itu manusiawi.Namun orang sabar mampu menghadirkan kegembiraan sedikit diatas kedukaannya.
Stok optimisme yang lebih banyak membuat kamu lebih mudah bangkit. Namun jika kamu putus asa, kamu akan semakin tepuruk dan sulit untuk kembali bangkit.
Saya menjumpai seseorang ditipu dalam urusan bisnis, lalu dia mengatakan, daripada mengurusi uang yang hilang karena ditipu, lebih baik berfikir mencari rizki kembali, itu lebih pasti. Itu menurut saya ungkapan kesabaran, dan saya yakin dia akan mendapatkan rizqi yang lebih banyak.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.
Jadi kalau kamu belum diterima, sing sabar ya le wkwkwk... Ditrima apa mas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)