LHE Philips |
Dirumah saya banyak Lampu Hemat Energi (LHE) bekas, mungkin dirumahmu juga. Sebagai penggemar elektronika, kadang sayang membuang lampu bekas, karena di dalamnya ada rangkaian elektronika. Ada dioda, kapasitor, transistor dan beberapa komponen elektronika lain. Komponen elektronika itu biasanya masih bisa digunakan, misalnya bagian diodanya masih bisa digunakan untuk rangkaian adaptor, atau kapasitornya masih bagus dan bisa digunakan untuk proyek elektronika lain.
Namun proyek yang paling simpel adalah membuat lampu dari LHE bekas.
Ada dua bagian dalam LHE, pertama rangkaian elektronik yang disebut balast electronics, dan bagian kedua adalah lampu kaca. Kerusakan LHE secara umum dibagi dua, lampunya rusak atau bisa juga ada kerusakan di balast. Namun untuk lampu-lampu yang mahal (bukan lampu cina), rata-rata balastnya awet, karena susunan rangkaiannya tidak sembarangan seperti lampu cina. Kapan-kapan kita bahas perbedaannya.
Makanya kadang kita menemui tukang rekondisi lampu. Yang dilakukan biasanya mengganti tabung lampu dengan tabung baru. Tabung ini jarang kita jumpai di toko-toko listrik, karena untuk LHE sekarang ini antara balast dan lampu dijadikan satu, tidak seperti lampu neon jaman dulu. Atau, jika kerusakannya pada balast maka tukang lampu akan mencari komponen yang kira-kira rusak dan menggantinya, kalau masih bisa, tapi kebanyakan kalau balastnya rusak, mereka juga malas mereparasinya.
Cara yang paling mudah adalah mencari balast yang masih bagus - biasanya pada lampu bermerek yang rusak adalah tabungnya. Nah, jika balastnya masih bagus, maka kita tinggal membeli lampu tabungnya saja, meskipun lampu tabungnya lampu tabung versi lama.
Cek balast itu mudah. Pertama kita cungkil rumah lampunya, lampu bermerek akan susah dicungkil. Biasanya saya menggergaji beberapa titiknya sebelum saya cungkil.
Lalu hubungkan kutub-kutub yang terhubung ke tabung yang rusak ke tabung yang baru. Hanya itu. Kalau menyala berarti kondisinya masih baik. Kalau hanya untuk mencoba antara daya (watt) tabung lampu dan balast tidak harus sama.
Balast Elektronik dalam rumah lampu |
Beberapa catatan yang harus diperhatikan
- Alat bertegangan tinggi sehingga anda perlu berhati-hati dan memounyai pemahaman dasar tentang listrik.
- Saya sarankan menggunakan lampu bermerek agar awet, aman dan cahayanya terang.
- Usahakan Daya yang dihasilkan balast tidak terpaut jauh dengan lampu. Misal balast 5 Watt masih bisa untuk menyalakan TL 10 Watt, dan balast 24 Watt masih bisa untuk menyalakan lampu 36 Watt. Meskipun outputnya akan menghasilkan watt tertentu (lihat tabel percobaan saya dibawah).
Sedangkan alat yang kamu butuhkan antara lain
- LHE bekas dengan balast yang masih bagus.
- Tube Lamp
- Fitting lampu TL
- Kabel
- Kayu panjang yang bisa anda beli di toko bangunan
- Baut utk menghubungkan fitting dan kayu
- Mur untuk menghubungkan rumah lampu dan kayu
Atau terserah menurut kreatifikasi kamu, karena intinya sederhana.
Berikut hasil modifikasi saya:
Bekas LHE 18 Watt dengan TL 15 Watt |
Saya juga mencoba lampu panjang (36 Watt) dengan balast bekas 24 Watt
Menggunakan TL 36 watt dan balast bekas lampu Philips 24 Watt |
Berikut gambar ketika lampu diatas menyala
|
Berikut hasil ujicoba Daya yang dihasilkan dari beberapa kali percobaan dengan balast lampu Philips
Balast (watt) | Tube Lamp (watt) | Output (watt) |
---|---|---|
5 | 10 | 5 |
18 | 15 | 10 |
24 | 36 | 21 |
Demikian selamat mencoba :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)