Kamis, 28 Agustus 2014

Sedekah Sampah



Sedekah sampah ? Mestinya sedekah itu kan barang yang layak, ini malah sampah buat sedekah. Eit tunggu dulu...

Dulu sewaktu saya tinggal di RT 1 RW 3 Gebang Putih Surabaya, ibu-ibu rumah tangga kompak menyisihkan sampah plastik mereka. Berbagai bungkus barang maupun tas kresek kalau dikumpulkan sehari bisa sekeranjang. Kalau tiga puluh hari? Tiga puluh keranjang :). Pinter.

Nah ibu-ibu disana lantas punya gagasan, bagaimana kalau sampah-sampah plastik tersebut di kumpulkan di salah satu tempat, nanti seminggu sekali pangil tukang rongsokan dan sampah tersebut dijual. Uangnya, bisa buat kegiatan RW. Gagasan menarik. Dari sampah dapat uang.

Saat saya pindah dari Surabaya ke Trenggalek, hidup bedampingan dengan orang tua, ternyata bapak saya punya kebiasaan yang menurut saya kurang asik. Rajin membeli minuman dalam kemasan gelas, baik teh maupun air minum. Bahkan sering lebih suka menggunakan mineral air gelas daripada air mineral galon. Kadang kemasan botol juga ada.

Kalau saya sedang bakar sampah - didesa sampah ditangani sendiri - kadang ada rasa sedih melihat sampah-sampah itu dibakar tak berdaya, padahal kadang saya jumpai pemulung sampai masuk ke tempat sampah untuk mengambil sampah-sampah plastik itu. Selain itu sampah plastik juga bukan barang baik bagi lingkungan.

Lalu timbul ide, bagaimana kalau sampah-sampah yang berjenis plastik dan botol dipisahkan, nanti kalau ada pemulung kita kasihkan sampah-sampah itu, biar dia senang.

Alhamdulillah, program ini akhirnya berjalan, tapi sering pemulung sampahnya yang gak dateng-dateng, malah kadang tukang rongsokan yang dateng, dan sampah yang menggunung itu kadang dibeli. Ya bagaimana lagi hehe...

---

Gambar saya ambil dari sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)