Kemarin saya memang mempunyai banyak aktivitas. Pagi saya ke Trenggalek untuk periksa jari saya (reumatoid arthitis) yang tidak semakin sembuh setelah minum obat sulfasalazine sebagaimana di sarankan dokter selama sebulan. Saya pindah ke RS Swasta.
Habis itu saya ke kantor BPJS untuk menanyakan mengapa tagihan pembayaran premi pada 2 bulan pertama menjadi 2 kali dari kelas yang saya ambil ketika saya membayar melalui mobile banking mandiri ? Tapi masuk kantor BPJS saya ngeper karena petugas yang hanya satu orang, antrean yang mengular dan saya gak menemukan nomor antrean. Terus saya nomor antri berapa.
Akhirnya saya mengalah, saya tetap membayar meskipun dua bulan pertama saya dikenai biaya dua kali lipat kelas yang saya ambil. Males Antreee...
Siangnya saya melanjutkan perjalanan ke Tulungagung, diminta membelikan laptop Sekolah, dan ampai ke Rumah sudah jam 14.30.
Kecapekan karena saya juga puasa, akhirnya saya merebahkan badan sebentar. Namun bangun tidur tiba-tiba badan saya lemah, langit-langit kamar berputar-putar, keluar keringat dingin, dan di ulu hati terasa berat, dan bahkan jika saya duduk, agak kesulitan bernafas.
Saya ingat artikel yang pernah saya baca tentang pengalaman orang yang terkena serangan jantung . Serangan jantung ? batin saya.
Karena sudah tidak kuat, maka terpaksa saya membatalkan puasa meskipun waktu berbuka tinggal sejam lagi.
Saya lalu mengajak adik saya yang kebtulan sedang berada di rumah untuk mengunjungi pusat perawatan. Pilihannya dua, klinik swasta atau puskesmas. Terhadap klinik swasta dekat rumah saya itu saya angap hanya harganya saja yang mahal, tapi kualitasnya mungkin setara dengan puskesmas. Ibu saya yang pernah meminta pertolongan pertama karena stroke tidak segera dirujuk ke RS, sehingga terlambat penanganannya. AKhirnya sayapun mendatangi UGD Puskesmas.
Setelah cek sana sini, paramedis di UGD menyatakan mungkin saya kena serangan maag. Saya sebenarnya kurang percaya tapi saya menurut saja karena saya bukan paramedis. Saya terima saja obatnya dan langsung pulang kerumah. Setelah saya menerima obat yang diberikan, saya langsung pulang dan meminim obat. Malamnya badan saya terasa enteng, walaupun malamnya saya istirahat penuh, tidak ke masjid dan baca quran.
Hari ini saya berpuasa lagi, namun sebagai kompensasinya saya harus banyak dirumah, istirahat fisik dan psikis :)
Salam sehat ....
Selasa, 22 Juli 2014
Puasa Hari ke 24 Terpaksa Bolong ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)