Senin, 30 Juni 2014

The Miracle of Doa

Saya pernah menulis the miracle of istighfar sebelumnya, dan banyak manfaat yang akan kita dapat dengan selalu beristigfar kepada Allah. Dan sekarang saya akan menulis tentang The Mirache of Doa, keajaiban doa.

Sewaktu kecil, saya hidup di pedesaan dimana selain tempat ke fasilitas kesehatan jauh, para warga di tempat itu juga tak terbiasa mengunjungi fasilitas kesehatan. Jika ada yang sakit maka yang pertama dilakukan adalah memanggil orang tua untuk mendoakan. Kebetulan, orang yang mendoakan itu adalah kakek saya sendiri. Kakek saya adalah anak seorang modin, seksi kerohanian tingkat desa pada waktu itu, sehingga dia mendapatkan ilmu itu dari bapaknya, atau buyut saya.

Media yang digunakan adalah secangkir air, lalu garam yang ditiupkan ke air itu. Waktu itu saya masih kecil, lupa dengan kata-kata yang diucapkan, tapi kata-kata yang selalu saya ingat adalah kata-kata akhir disetiap paragraph doanya, "waras saking kersaning Allah", sembuh atas kehendak Allah, lalu air itu ditiup. Setelah selesai air itu diminta untuk diminum. Biasanya, kalau badan saya demam tinggi, atau sakit gigi yang sakitnya tak tertahankan, ibu atau bapak saya memanggil kakek saya itu. Para tetangga juga terbiasa memanggilnya jika ada ada anggota keluarganya yang sakit. Sembuhkah ? Ya Alhamdulillah, sering sembuh dengan cara itu.

Pada malam Ramadhan kemarin, kebetulan diadakan kultum yang dibawakan tetangga baru saya. Dari apa yang beliau katakan, yang berkesan dipikiran saya adalah cerita tentang air dengan bentuk kristal yang mengagumkan ketika diberikan kata-kata baik padanya. Sudah lama saya mendengar cerita ini, namun waktu itu saya tak terlalu percaya, karena kebetulan setelah saya membacanya, saya membaca artikel yang kontra dengan teori itu. Tapi entah mengapa malam ini tiba-tiba saya percaya.

Mungkin karena saya teringat dengan kakek saya yang menyembuhkan sakit saya waktu kecil dengan menggunakan media air yang didoakan. Atau, karena saya memang barus aja membaca ada salah seorang sahabat nabi yang menyembuhkan seseorang dengan membacakan Surat Al Fatihah.

Saya sadar, selama ini saya terlalu mengedepankan akal dalam berobat, tapi kadang saya tidak sadar bahwa sering ada fakta, orang berobat dengan biaya mahal tidak sembuh, namun ada yang berobat dengan biaya murah sembuh. Seakan saya kehilangan keyakinan bahwa hakekatnya yang menyembuhkan seseorang itu adalah Allah, bukan obat itu sendiri. Dokter dan Obat adalah sarana ikhtiar yang harus kita lakukan, namun yang menyembuhkan adalah Allah.

Dengan inspirasi itu kemarin malam saya sengaja meminum obat yang bukan biasanya. Saya hanya menggunakan media air dan kapsul jintan hitam sebagai sarana. Lalu saya berdoa kepada Allah agar Allah memerikan kesembuhan dan membaca Al Fatihah. Paginya, tangan saya tak sekaku sebelumnya.

Ketika kita sakit sering kita terlalu percaya kepada obat dan pada saat meminumnya kita lupa dengan yang menyembuhkan. Seandainya kita berdoapun, doa itu hanya keluar dari bibir, bukan keluar dari hati dengan harapan disembuhkan oleh pemilik otoritas menyembuhkan, Allah SWT.

Itu pelajaran yang saya petik dari Ramadhan hari kedua ini ....

#ramadhan1435H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)