Tadi malam, saya mendapatkan kesempatan bertemu dengan seorang aktifis gerakan dakwah. Wajahnya bersih, semangatnya menyala, untaian katanya indah - meskipun harus diterjemahkan, saya agak ngerti2 sedikit karena belajar bahasa Al Quran :).
Mengenai isi ceramahnya, bukan hal baru, tapi motivasi dakwah yang tak jauh-jauh dari yang sering saya dapatkan selama ini. Namun ada yang berbeda, apa yang disampaikannya terasa membekas di dada.
Saya masih percaya bahwa ketika seseorang bicara kepada hati, maka kata-kata yang keluar dari mulut harus dikawal dengan nilai ruhiyah. Kata-kata itu akhirnya menjadi tajam dan berbekas di hati.
Kabarnya para ulama terdahulu, jika akan mengajar harus dalam keadaan wudhu, bahkan harus di dahului shalat dua rakaat. Para imam hadits, sebelum dia menuliskan sebuah hadits dalam kitabnya, dia berwudhu, sholat 2 rakaat dan berdoa. Sebuah pelajaran yang amat berharga.
Jadi pengen ketemu juga sama sang ustadz....
BalasHapussip cak edy....sebelum coding wudlu dan sholat dulu 2 rekaat ... agar hasilnya juga sampai ke hati... :)
Katanya sebelumnya dari Jogja juga kang :)
BalasHapushe..he...Beliau toh yang jenengan maksud. ane juga sudah ketemu kalo gitu.
BalasHapuskalo beliau ada guyonan, pada ketawanya setelah diterjemahkan...:)