Selasa, 30 November 2010

Perpustakaan Keliling Itu Masih Perlu ?

Perpustakaan Keliling di Taman Bungkul Surabaya

Sekarang memang jaman internet. Semua serba digital, semua serba berbasis internet. Banyak orang bertanya, apakah buku masih relevan ? lebih lagi perpustakaan, lebih lagi perpustakaan keliling. Bukankah dengan internet kita bisa mengakses berbagai informasi bahkan melalui piranti bergerak (mobil device) ?

Namun minggu lalu saya dapati perpustakaan keliling di Taman Bungkul Surabaya. Berbagai buku ditata dalam mobil yang dinamai Mobil Pintar yang disulap menjadi perpustakaan kecil. Meskipun kecil, namun isinya cukup lengkap; dari bacaan berat sampai bacaan anak-anak.

Anak saya terlihat senang dengan buku cerita anak-anak yang dipinjamnya, sedangkan mata saya melirik ke sebuah buku tebal tentang teori kepemimpinan SBY "Kita Bisa" yang ditulis oleh Dr. Dino Patti Jalal. Menarik juga, untuk melihat sisi lain SBY ditengah sikap skeptis orang pada beliau.

Seorang ibu dan dua orang anaknya memilih buku di perpustakaan keliling.

Saat ini tidak semua buku kita jumpai di internet. Bahkan, kalau kita mencari buku-buku dengan kajian mendalam terlalu banyak yang hanya hanya menyediakan versi cetaknya saja. Bisa dimengerti, penulis juga manusia yang ingin karyanya dihargai secara materi. Membuat buku versi digital sangat beresiko, gampang digandakan dan disebar ke orang lain tanpa hak, itulah mengapa buku cetakan masih bertahan.

Pak Polisi : menjaga taman sambil membaca buku

Sekarang buku versi cetak masih sangat mendominasi dibanding ebook. Artinya sepenting itu juga perpustakaan, juga perpustakaan kelilingnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)