Rabu, 03 Februari 2010

Mengapa Tulisan Berbobot Tak Diminati ?

Beberapa kali saya berdiskusi dengan teman tentang sebuah pertanyaan besar, mengapa artikel berbobot pada sebuah situs tak lebih diminati daripada artikel seorang blogger dengan tema yang tak berbobot ? Padahal artikel itu sangat penting, dibuat dengan riset berhari-hari yang dilengkapi dengan berbagai ilustrasi dan data penunjang.

Dalam membuat tulisan di internet memang ada beberapa variabel yang dipertimbangkan, yaitu tempat, popularitas, jaringan, dan bahasa.

Tempat

Yang dimaksud tempat adalah situs tempat meletakkan artikel. Apakah situs dianggap penting oleh mesin pencari ? Apakah belum cukup struktur desain yang sudah lolos validasi konsorsium W3C dan sudah mempertimbangkan aspek-aspek Search Engine Optimization ?

Mempertimbangkan desain saja sebenarnya sama dengan berjualan didekat sawah di malam hari. Desain saja tak cukup, situs membutuhkan jejaring. Itulah mengapa peserta lomba SEO selalu membuat komentar disana sini, sekedar untuk mendapatkan tautan balik atau minta di link oleh situs dengan page rank tiga keatas ? ;). Itu karena banyaknya backlink pada sebuah situs bisa jadi bahan pertimbangan google bahwa itu situs penting. Masih ada lagi frekuensi posting yang sering dan teratur. Saya kira ini yang membuat situs Pak Budi Raharjo mendapat pagerank 5.

Selain keramahan terhadap mesin pencari, desain situs dan tipografi yang human friendly juga hal penting yang harus dipertimbangkan.

Jaringan

Blogger menjadi unggul karena dia banyak membuat tulisan walaupun mungkin tak terlalu bermutu kandungan isinya. Google saya kira tak terlalu pintar untuk menilai apakah sebuah tulisan bermutu atau tidak, yang dia tahu hanyalah kata-kata yang terkandung di dalamnya serta banyaknya tautan yang menuju ke situsnya. Blogger juga rajin dalam membuat komentar disana-sini untuk mempertinggi popularitas situsnya.

Selain jaringan dari backlink, pertemanan adalah hal penting yang membuat artikel dibaca orang. Meski tak populer, namun ikatan pertemanan mempu mendorong seseorang untuk "bersilaturahim" secara berkala ke sebuah situs.

Popularitas Bahasan

Tulisan anda bagus, tapi apakah topik yang anda tulis diminati banyak orang ? Coba cek pada google trends kata kunci yang anda pakai pada tulisan itu. Jika tak terlalu banyak peminat pada topik yang anda tulis, apalagi yang masuk ke situs anda, apalagi yang membaca tulisan anda.

Bahasa

Kalau ngomong bahasa jadi ingat sebuah prinsip dakwah : berbicaralah dengan bahasa kaummu. Artinya gunakan bahasa yang mudah dipahami, dimengerti, dan ringan. Mengapa koran Jawa Pos banyak diminati dan populer ? Salah satunya karena bahasanya yang ringan dan enak dinikmati.

Masih ada yang lain ?

4 komentar:

  1. aduh kang ternyata ngeblog itu ada unsur formalitasnya juga to?btw jadi minder dech kita2 yang masih ijo dalm hal bloging apalagi posting juga masih ngawur-wur

    BalasHapus
  2. Cak Edy benar! Google hanya bisa cepat menampilkan suatu kata yang sering dibacanya. Memang, tulisan berbobot kurang diminati, kecuali bagi orang-orang tertentu dan yang butuh informasinya.
    Wah, anda bersama keluarga baru mudik ya?!

    BalasHapus
  3. @prasbudi : saya sudah lama ngeblog, cuma ngawurnya tetap :)
    @cahndeso : Nggih mas, kula nembe mudik, namung bapak sampek sakmenika dereng gadah motor, makane kula dereng saget mrika mriki. Sakmenika pun bade pensiun, Cirosipun taspenipun bade damel tumbas motor, artinipun menawi wangsul dateng trenggalek kula saged dolan meguru dateng panjenengan :)

    BalasHapus
  4. Hehe, mungkin karena mereka berselancar untuk refreshing, bukan untuk belajar. Jadi, males deh baca tulisan yang berat2...

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)