Selasa, 17 November 2009

Memenuhi Kebutuhan atau Keinginan ?

Beberapa kali ada orang datang kerumah. Dia ingin meminjam uang dg berbagai alasan. Namun sesungguhnya dia terjerat bank renten dan tukang kredit. Hampir tiap hari ada penagih yg datang mencarinya.

Sebenarnya kasihan juga. Tapi kalau melihat sisi dia yg lain, heran kita ini. Motornya saja honda jantan keluaran baru, hp nya juga hasil kredit seharga dua juta lima ratus ribu rupiah. Ongkos rokoknya sehari antara 10 sampai 15 ribu rupiah. Jauh dari saya yg kendaraan saya adalah motor bekas dan harga hp saya tak ada separuhnya.

Sering orang bernafsu untuk memenuhi keinginannya yang sebenarnya bukan atau melebihi kebutuhannya. Jika ke restoran kita ingin memakan semua makanan padahal ukuran lambung kita terbatas. Kita ingin komputer core2quad padahal celeron saja sudah cukup. Kebutuhan ada batasnya sedang keinginan tidak.

Tak mengapa bila budget kita melebihi keinginan namun jika tidak, siapkah kita hidup dalam kubangan hutang, atau mencari rizki dengan korupsi misalnya. Naudzubillah.

Posted via email from achedy's posterous

3 komentar:

  1. emang Celeron masih ada, Kang? :)

    BalasHapus
  2. Tampaknya saya punya teman yang sama - sama Terjerat hutang bank, mungkin bedanya saya ndak punya handphone mahal atau motor jantan keluaran terbaru. wah sekali - sekali ikutan ahh cari pinjaman dirumahe kang edy sp tau dikasih.. ha.. ha...

    BalasHapus
  3. @Devie : Sudah nggak ada toh :) . Jadi malu ...
    @Prasbudi : Utang 50.000, ongkos PP ke surabaya 50.000 ha.. ha.. ha..

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)