Logikanya, semakin berat orang beramal, maka semakin banyak pahalanya. Misalnya berjamaah subuh tatkala kebanyakan tidak berjamaah, membaca quran tatkala hanya anda seorang yang membaca. Anda puasa sedangkan yang lain makan siang. Semakin berat kerjanya maka pahalanya semakin besar.
Namun lain di bulan ini. Banyak kemudahan yang diberikan Allah kepada kita, hingga beribadah begitu mudahnya. Setan dibelenggu, dan banyak orang berlomba untuk beramal. Sholat subuh banyak temannya, sholat Isyak disambung Tarawih juga dilakukan banyak orang. Tadarus tiap malam orang mengumandangkan. Orang tak beribadah menjadi minoritas di bulan ini. Dengan banyaknya orang melakukan amal ibadah, semakin ringan pula diri kita untuk menjalankan ibadah itu. Akeh kancane.
Namun hebatnya meskipun ibadah terasa ringan, namun pahalanya berlipat. Logika berat amal pahalanya lebih banyak tak sepenuhnya berlaku di bulan ini.
Nabi saw bersabda "Barang siapa melakukan satu ibadah sunah pada bulan Ramadhan maka ia seperti orang yg melaksanakan ibadah wajib pada selain bulan Ramadhan. Dan barang siapa melaksanakan ibadah wajib pada bulan Ramadhan maka ia seperti orang yg melaksanakan 70 ibadah wajib pada selain bulan Ramadhan."
Belum lagi di suatu malam di Bulan ramadhan yang dinamakan "Lailatul Qodr", pahala beramal di malam itu lebih baik dari seribu bulan.
Ramadhan sudah kita lalui sepertiganya, dan kita melangkah ke dua pertiga selanjutnya. Jangan sampai kemurahan dan kemudahan Allah ini kita sia-siakan.
Selamat menjalankan ibadah puasa. Mari kita raih 2/3 bulan yang masih tersisa.
-----------
Support By PojokZakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)