Mungkin selama ini anda meremehkan pemulung, dan menganggap pekerjaannya remeh temeh. Jika membayangkan pemulung, anda akan membayangkan seorang yang tak terawat dengan baju compang-camping, berjalan kesana kemari sambil menghindari tulisan "Pemulung di larang masuk arena perumahan".
Namun tadi pagi saya mendapati seorang pemulung yang lain dari biasanya. Sebelum memarkir Honda Prima saya, nampak di depan saya seorang yang mengendarai Honda Supra tahun 2008 (kok tahu tahun 2008 ? iya soalnya saya tadi cek nomor platnya di situsnya Dipenda Jatim ), turun dari motornya dan mencari "harta karun" di tempat sampah depan kantor.
Mungkin anda akan gengsi bekerja seperti ini, namun bagi dia mungkin lain. Nggak kriminal, dan apa yang dilakukan halal.
Benda-benda sisa pakai seperti kertas dan plastik sesungguhnya memang mempunyai nilai ekonomis yang masih tinggi. Di kampung saya, ibu-ibu biasa menyisihkan sampah kering dari plastik, dan kertas untuk dikumpukan bersama-sama. Tiap minggu akan ada yang mengambil. Proyek ibu-ibu ini paling tidak menghasilkan uang 70 sampai 100 ribu. Lumayan buat anggaran lingkungan RT. Namun beberapa pagi yang lalu ketika seorang pemulung melintas, seorang ibu nyeletuk, "Kasihan pemulung itu, bagaimana dapat rejeki, lha sampah keringnyasudah kita kumpulin".
Kamis, 15 Januari 2009
Pemulung Keren
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
hehe... ada to pemulung naik motor... benar benar unik :-)
BalasHapusOh.. tak pikir naik mobil putih depane itu hehehee...
BalasHapus#2 Yang mobil putih juga punya pemulung, Tapi pemulung proyek :D
BalasHapuswah pemulungnya keren oe....:)
BalasHapushe.3 kerenan Dya ya Pak...
BalasHapusQt cuma punya Crypton 97...
lha Dya punya supra 2008...
apa janag2 supra itu di buang sama pemiliknya yang dahulu, terus dipungut dari tempat sampah sama itu pemulung...