Kamis, 02 Agustus 2007

Es Teler Yang "Bikin Teler"

Es TelerMinggu kemarin saya sengaja mengajak berjalan-jalan dengan istri dan anak ke Pacar Keling. Tujuannya, pertama membujuk (jawa : nilapne) anak saya agar tidak nangis karena kekek dan neneknya mau pulang, dan yang kedua ingin menikmati es teler.

Beberapa minggu sebelumnya saya memang pernah dibawa pak Akhmad Suyanto kesini, untuk menikmati semangkuk Es Teler yang katanya paling enak di Surabaya itu. Dan menurut saya rasanya memang enak. Ada rasa durian di kuahnya, dan yang paling penting buahnya sangat buanyak dan beraneka ragam. Apel, nangka, melon, mangga, sawo, degan dan sebagainya. Tumplek bleg dalam satu mangkuk berukuran jumbo.

Namun yang tak kalah penting adalah harganya yang enam ribu rupian per mangkuk itu, karena bagi saya ada korelasi antara makanan dan harga. Sebuah makanan enak menjadi tidak enak jika menguras isi dompet he.. he...

7 komentar:

  1. *cleguk*
    Pesen satu donk pak :)
    Sebuah makanan enak menjadi tidak enak jika tidak merasakannya :D

    BalasHapus
  2. loksainya pacar keling mana pakde? (pacar keling kiy ombooooooooooo). ada peta? koordinat sekalian kali (cek iso dilebokne GPS). :D

    BalasHapus
  3. Sebuah makanan enak menjadi tidak enak jika menguras isi dompet he.. heĆ¢€¦

    huehue... om achedy betul.... sepakat banget saya...

    BalasHapus
  4. #2 Tempate sekitar RS Aisyah, aku agak lupa, sebelum atau sesudah RS

    Posisi sudah saya tandai, kalau nggak tepat bener nanti silahkan perbaiki.

    http://www.wikimapia.org/#lat=-7.259046&lon=112.756376&z=18&l=0&m=a&v=2

    BalasHapus
  5. sama dng pikiranku masih kecil. Karena belum pernah minum es teler, waktu diceritain tentang es teler, aku kira bisa bikin teler gitu kayak munuman keras.
    hehehe..

    BalasHapus
  6. jadi pengen coba...... tantangan nih :)

    BalasHapus
  7. esnya kayaknya enak tenan cak. yg deket gebang atau keputih ada nggak ya ?

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)