Sabtu, 04 Februari 2006

Diskusi Tentang Boikot.

Sebenarnya tidak ada ide untuk posting hal ini, tetapi hari ini ada sedikit diskusi di sebuah milis, dan ada beberapa sahabat yang tidak sependapat dengan aksi boikot terhadap produk-produk negara yang aniaya kepada umat Islam, maka diskusi ini akhirnya saya publikasikan. Saya tidak mencantumkan rekan diskusi saya karena titik tekannya pada diskusinya bukan pada siapa yang berdiskusi. Terserah anda lebih setuju siapa, saya hanya ingin anda tahu pendapat saya.

Diawali dengan tulisan email Mbak A di sebuah milis seperti ini.


... Negara-negara Islam disarankan untuk memboikot produk Denmark, selain juga protes secara diplomatik dari utusan negara-negara muslim. Perusahaan Arla yang memproduksi mentega dan sejenisnya mempunyai pabrik dengan sekitar 800 pekerja di Riyadh terpaksa tutup setelah pemboikotan itu. Di Denmark mereka terpaksa
memperhentikan 100 pekerja. Denmark kehilangan export senilai 16 miljar swedish crown (1 crown sekitar Rp.1200). Sungguh jumlah yang luar biasa. Menurut salah satu Chief Arla Finn Hansen, bisnis di Timur Tengah mereka bangun sekitar 40 tahun, dan menghilang dalam waktu 5 hari.


Jyllands-Posten mengatakan mereka tidak bermaksud menyinggung perasaan umat muslim. Tetapi teriakan umat muslim tidak didengarkan, bahwa kita tersinggung. Itu tindakan yang diambil tanpa perhitungan yang matang. Pendapat itu salah satunya disampaikan oleh Duta Besar Denmark untuk Saudi Arabia Hans Klingenbers. Kita menuntut permintaan maaf.


Kemudian terjadilah setelah pemboikotan yang cukup efektif, karena ekonomi Denmark cukup terpengaruh, terutama Perusahaan Arla yang bisa dikatakan tidak menjual apa-apa di antaranya di Arab Saudi, Yaman, Bahraein, dan Qatar. Surat Kabar lain, Dansk Industri meminta penjelasan dari Jyllands-Posten mengenai yang kenapa mereka
memutuskan untuk memuat karikatur tersebut.


Pada akhirnya, datang permintaan maaf dari Jyllands-Posten dan Perdana Mentri Rasmussen mengatakan secara pribadi "menjaga jarak" dari pemuatan karikatur itu, dan pada saat yang sama mengatakan bahwa kebebasan bermedia juga penting untuk dijaga.


Pelajaran yang bisa diambil bahwa pemboikotan ternyata membawa hasil. Pasar di negara-negara muslim ternyata cukup signifikan menentukan perekonomian suatu negara, seperti Denmark. Ini membuat saya sempat menitikan air mata, karena selama ini di Barat sering dikenal, bahwa umat Islam lebih suka jalan kekerasan untuk mencapai
tujuan.


Pemboikotan ini menunjukan bukti lain, bahwa umat Islam bukan hanya kumpulan benda tanpa hati dan pendapat yang bisa diinjak semaunya. Kita mempunyai pendapat dan bisa menentukan keadaan.


Pada saat yang sama, Hamas memenangkan pemilu di Palestina. Saya bertanya dalam hati, apakah ini sebuah masa baru untuk umat Islam? Apa rencana Allah dibalik ini semua? Sungguh membuat hati saya tersentuh, dan semoga Hamas mampu menunjukan peran yang adil bagi semua umat manusia.


Semoga Allah selalu mendengarkan do'a-do'a kita.


( from Bulletin board dari Mbak Wati di Sweden )


Dan seorang rekan lain (B) menimpali


Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan BOIKOT produk
orang kafir Ketika rasulullah SAW meninggal Baju besinya masih
tergadaikan kepada yahudi.!


Saya lantas menimpali sembari setengah bercanda


Tapi Rasulullah juga tidak pernah melarang memboikot produk orang
kafir yang menghina kehormatan Islam kan ? :).


Rekan (B) menimpalinya lagi


Pembolikot wewenan negara bo'
jangan munafik lah....................
bilang boikot2 kitanya masih menggunakan produk2 kafir.
Boikot paling2 hangat2 tai ayam aja
liat fenomena dulu
Anak2 demo boikot ditangannya megang coca cola hp buatan orang kafir


Saya meberikan tanggapan balik yang cukup panjang dengan harapan rekan (B) mengerti apa yang dilakukan rekan-rekan yang boikot.


Boikot itu bisa level negara atau bukan. Kabarnya, di Saudi sendiri bukan atas prakarsa pemerintah, tetapi warga sendiri yang aktif melakukan pemboikotan. Dan sah-sah saja tidak membeli produk negara tertentu, karena membeli itu hak konsumen.


Dalam pandangan saya, apa yg dilakukan koran Denmark cukup menyinggung perasaan (saya), karena nabi digambar dengan keadaan terhina. Dan awalnya mereka tidak mau meminta maaf atas kasus ini dan dengan sombongnya berdalih atas kebebasan pers.


Mereka akhirnya meminta maaf setelah ada tekanan dari banyak umat islam, yang salah satunya dengan boikot.


Sebenarnya apa yg dilakukan rekan2 adalah untuk menggentarkan orang-orang yang bertindak aniaya atau melecehkan (ini dalam pandangan saya lho) Islam.


"Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (Al Anfall : 60)".


Secara hukum, saya memang belum mengetahui adanya dalil boikot tentang boikot produk orang kafir. Kalaulah ada hukum, itu implikasi dari wewenang sebuah negara. Tapi jaman sekarang negara mana yang punya nyali, negara diobok2 aja diam saja kok. karena itulah beberapa orang yang akhirnya menjadi egrakan komunal melakukan inisiatif sendiri. Boikot adalah inisiatif yang sifatnya statik, soalnya cuman gak beli aja kan, atau mengalihkan untuk membeli produk lain. Tapi dalam beberapa persoalan seperti sekarang ternyata dampaknya cukup terasa. Apakah mereka yang melakukan penghinaan terhadap nabi gentar ? Bisa kita lihat dari mereka yang akhirnya terpaksa meminta maaf. Akan sangat berbeda keadaannya jika kita diam saja.


Tentu saja bagi siapa yang tidak melakukan boikot tidak bisa disalahkan, karena memang membeli produk orang kafir dalam konteks perniagaan tidaklah salah. Penentuan kita boikot atau tidak dilandasi dengan ijtihad kita masing-masing tentang sebuah kemaslahatan.


Karena itu juga tidak salah memboikot sebagian, kalau sebagian hal memang sangat kita butuhkan, wong secara hukum tidak haram.


Aksi boikot hanyalah sebuah pembelaan paling lemah yang bisa dilakukan oleh orang seperti saya. Apakah efektif atau tidak, bagi saya bukan soal. Kalau yang aksi masih membawa simbol2 yg diboikot, ya sukur masih mau aksi, mungkin dia memboikot produk yg lain. Dan bagi saya mereka bukan org2 munafik, tetapi orang2 yg pantas dihargai.


Atau, menurut mas xxxxxx, dalam keadaan yg seperti ini apa yg harus kami-kami perbuat ?


Rekan B balik menjawabnya


Begini lho selama ini teriakan2 "boikot" hanya palsu tidak ada bukti.
Kita cuman reaktif aja terhadap pemberitaan media massa dan teriak2 boikot-boikot yang kenyataannya mereka tidakmemboikot hal ini malah menjelekkan Islam bahwa orang islam itu cuman reaktif dan teriak2 dan orang kafirpun tersenyum dan berkata" alah itu cuman teriakan aja....seminggu juga reda tergantung berita media massa"


Lagian orang yg teriak "boikot" itu bagi saya munafiq Karena banyak produk2 orang2 kafir sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Yah silahkan teriak boikot paling2 juga gak ada effecknya cuman slogan doang


Sebenarnya saya masih ingin memposting sekali lagi, namun hati saya menahannya. Bukan apa, saya hanya tidak ingin berdebat dan akhirnya menceraiberaikan ukhuwah, juga barangkali mengganggu rekan milis yang lain. Sebenarnya saya sebagai salah satu bagian yang setuju boikot hanya ingin menjelaskan sedikit alasan saya, sebagaimana orang lain mempunyai alasan yang berbeda. Meski harus di muafiqkan, tapi tak apalah. Jaman sekarang apalah yang tidak disebut munafik, tidak sepakat goyang Inul dikatakan munafik, tidak sepakat majalah Playboy munafik, dan sekarang saya boikot orang yang yang menghina kanjeng nabi, munafik pula. Sudahlah.

20 komentar:

  1. Boikot atau lainnya itu hanya cara.
    Tapi kalo mau milih boikot ya lihat dulu lah ..
    terutama negara kita (indonesia), perlu dilihat apakah boikot berdampak significant atau malah sebaliknya. Teman saya yang ahli ekonomi bilang, berdasarkan data ekspor kita surplus thdp import dari denmark. Artinya barang yang masuk dari denmark sedikit, itupun kebanyakan barang industri (mesin2). Sedang kita eksport ke sana barang-barang apparel ato tekstil. La kalo kita dibalas diboikot? padahal tekstil kan industri yang - in general - padat karya.

    BTW, personally, pers denmark emang kebangeten !!!

    BalasHapus
  2. Kalau aku sih lebih setuju boikot dalam artian ekonomi saja. tidak dalam artian fungsi.

    duh, bingung. maksudnya kita berhenti MEMBELI produk mereka, tapi kalau ada yang sudah dimiliki ya pakai saja.

    Yang bikin negara yang diboikot ketakutan kan hilangnya pasar tho.

    BalasHapus
  3. Sebenarnya boycot memang diperlukan, meskipun kita juga terkadang memerlukan barang2 yang di boycot tsb.

    Jadi kl bisa yaa kita biasakan menggunakan produk2 dari negara2 muslim, kl memang terpaksa yaa baru kita pake produk lainnya... :D

    Dari kejadian ini bisa ditarik garis bahwa ternyata pangsa pasar umat Islam itu bisa mempengaruhi perekominian negara2 Eropa, makanya "Show Power" seperti perlu laahh untuk membuktikan kekuatan umat Islam... ;)

    BalasHapus
  4. u're on the right track bro....
    membawa diskusi ini keluar milis, juga hal yg menarik... menumbuhkembangkan blog sebagai wahana diskusi, saya tengah menunggu apakah rekan B sampeyan itu akan menuliskan opininya juga di blognya...

    BalasHapus
  5. Sebetulnya hanya Orang-orang muslim yang tersentuh hatinya lah(Ikhlas karena Allah) yang akan dengan segala cara membela Agamanya salah satunya dgn Boikot ini walaupun efeknya sangat kecil insya Allah akan dicatat sebagai amal baik(Allah akan melihat prosesnya juga selain hasil akhir suatu Ibadah), adapun orang2 yg me-munafik-kan sesama muslim tanpa alasan yg syar'i sedang dia sendiri tidak memberi kontribusi apa2 bagi Agamanya(kalo dia benar Muslim) kita do'a kan saja agar mendapat Rahmat dari-Nya sehingga hatinya tergerak untuk mempertahankan kehormatan Allah & rasulnya...amin, jauhkanlah segala nafsu/amarah dalam menyikapi pendapat orang2 muslim seperti ini karena memang pemahaman mereka hanya sebatas itu, seyogyanya kita tetap mengajaknya berukuwah dengan hikmah..Wass

    BalasHapus
  6. maaf saya hanya sedikit tersenyum dengan kalimat ini:
    Tapi Rasulullah juga tidak pernah melarang memboikot produk orang
    kafir yang menghina kehormatan Islam kan ? :).

    Pertanyaan membuat saya tersenyum......karena akan muncul pertanyaan....

    Tapi Rasulullah juga tidak pernah melarang produk orang kafir (playboy) yang ada ? :).

    he he just for u friend ...don't angry men

    BalasHapus
  7. Kita protes keras ...
    Boycot ...

    Tapi jangan sampai cara protes kita menjadi sesuatu yang mengkonfirmasi kan apa yang digambarkan di kartun itu. Tunjukkan bahwa yang di kartun bukan Muhammad s.a.w. mari tunjukkan ummat muhammad bisa tampil elegan.

    Sweeping orang Denmark??? la kalo ada orang Denmark datang ke Indonesia dan dia ga tau apa-apa, jangankan kenal ama redaksinya, pernah baca tuh koran aja ga. Nah gimana?

    Yang harus di PROTES juga: tuh partai partai yang ngusung nama islam, tapi menampilkan pertengkaran terus dan korupsi. PROTES kalo perlu boycot, mereka yang kalo kampanye berSholawat Nabi, tapi setelah kampanye PAMER kekayaan, rebutan jabatan.
    ITU juga memalukan ISLAM bahkan mengkotori.

    BalasHapus
  8. Cari dan ambil yang baik, tinggalin yang jelek. Tapi utamakan membeli produk sesama saudara sendiri.

    Ane Jadi ingat kata saudara ane yg pernah jadi TKI ke Malaysia, Apa yg menyebabkan ekonomi Malaysia bagus dan dengan cepat keluar dari krisis beberapa tahun yang lalu. Katanya Negara Malaysia lebih mengutamakan produk dalam negerinya dan menjaga ketat impor dari luar negeri, sehingga perindustrian dalam negerinya bisa bergerak. Akhirnya Jadilah ia negara muslim yang makmur di Asia.

    BalasHapus
  9. boicott or no boicott.....saya pilih pisang goreng buatan warung sebelah rumah.

    BtW saya setuju dgn kak edi....boikot adalah sebuah bentuk perlawanan dari berbagai macam bentuk lainnya.

    Walau di bilang muna....namun masih lebih baik drpd diam....bahkan menghalangi-halangi dengan memaki.

    Keep on bro tidak ada zalan dakwah di atas dunia ini yg semulus karpet merah dan ditebari dengan bunga2....kecuali pas nikah dulu ;))

    BalasHapus
  10. hue.. aku yg prtama posting ke milis jd rada ga enak, tapi paling gak mbak A itu dah kasih ijin aku tuk posting tulisannya.
    makasih bgt mas edy atas tulisan yg "asyik" hehe..

    tuk mas B, mari kita prdalam lagi kaidah ushul fiqh yg disusun pengikut salafus-sholeh, agar kiranya logika yg dipakai dlm memahami fiqh dan dalil naqli tidak mnjadi rancu. saya pribadi blm kelar blajar itu, karenanya ingin ngajar bareng sodara2 laen tuk blajar.

    saya pribadi malas tuk mnanggapi dan ingin mnutup diskusi ini scara online, kcuali jika ingin brdiskusi didarat. smg hanya husnuzhan dan kebenaran adanya yg mnjadi landasan :)

    BalasHapus
  11. Penggambaran Muhamman S.A.W ternyata telah berlangsung lama, silahkan liat di :

    http://www.zombietime.com/mohammed_image_archive/
    (banyak gambar yang sangat sangat offensive)

    BalasHapus
  12. #2 saya sangat setuju dengan pendapat ini.

    #7 Sweeping orang Denmark??? la kalo ada orang Denmark datang ke Indonesia dan dia ga tau apa-apa, jangankan kenal ama redaksinya, pernah baca tuh koran aja ga. Nah gimana?
    Saya juga tidak setuju sweeping warga Denmark. Saa cuma setuju boycott produk Denmark sampai dia minta maaf.

    Yang harus di PROTES juga: tuh partai partai yang ngusung nama islam, tapi menampilkan pertengkaran terus dan korupsi. PROTES kalo perlu boycot, mereka yang kalo kampanye berSholawat Nabi, tapi setelah kampanye PAMER kekayaan, rebutan jabatan.
    ITU juga memalukan ISLAM bahkan mengkotori.
    Kalau ini masalah lain. Out Of Topick dari tread ini.

    #9 Kalau begitu kirim saya sepiring pisang goreng :p

    BalasHapus
  13. Saya hanya ingin mengatakan kepada Cak Edy, Allah bersama sampeyan mas! Sesungguhnya kita [setidaknya saya] bisa membedakan siapa yang sedang meniru Rasulullah dan siapa yang sedang meniru Abdullah bin Ubay [toloh munafikin]. Rasulullah justru tak pernah mengajarkan untuk menggunakan kata2 menyakitkan dan menuduh untuk saudaranya, tapi orang2 munafik justru sebaliknya! siapa yang munafik dong?

    BalasHapus
  14. saya sangat setuju dengan pemboikotan produk2 amerika, yahudi dan sekutunya tapi dengan catatan barang tersebut sangat merugikat bagi kita, membawa banyak dampak maksiat. kalo pemboikotan dengan produk yang sehari2 kita pakai ini namaya apa??
    saat sholat jumat saya mendapatkan salah satu selebaran buletin jumat. yang isinya menyerukan agar kita memboikot barang2 AS, yahudi dan sekutunya, yang bikin saya agak tersenyum kecut disitu juga dituliskan daftar produk yang sehari2 kita pakai misalnya saja: produk hp nokia,produk microsoft, google, yahoo,dan lainya yang tidak bisa saya sebutkan.
    yang saya pikirkan si penulis tersebut ngetiknya pakai produk apa ya?mungkinkah pakai OS lain?sudah siapkah Indonesia dengan linux, mac, novel dan OS lain?bisakah kita byangkan bila kita bner2 mninggalkan produk2 yang saya maksid tsb?trus bgmn kmajuan iptek kita selanjutnya? bisakah indonesia buat tandingan produknya?klo bnr2 bisa saya ikut boikot tapi sampai sekarang?knapa pnulis menyertakan email yang juga pake email yahoo?
    klo mnurut saya teknologi yang mereka ciptakan ini kita gunakan aja.. kita bisa aja kok melawan mereka dengan teknologi juga ya dengan teknologi yang mereka ciptakan juga ini biar jadi bumerang bagi mereka.. ya misalnya aja bobol situs2 penting mereka.he2
    mohon diluruskan dulu masalahnya jangan asal boikot semua produk.

    BalasHapus
  15. assalamu'alaikum

    boikot itu dari hati aja mulainya, kalian tega ngga? kalau tega kita ngga bisa maksa, lha wong tega kok. tapi orang bernurani pasti terpanggil buat ngeboikot, sebelum hati kita mati aja. lagian ngga minum coca cola ngga mati qo, ngga pake hape buatan amerika ngga mati qo, ngga ngeroko juga malah bagus, yang penting usaha, jangan terpaksa, ngga mau ya udah, ngga usah ribut.

    boikot ini tanpa paksaan, tapi lebih kepada anjuran atas kepedulian. dan alhamdulillah ada fatwa yang mendukung. ini bukan masalah munafik atau ngga. ini masalah harapan dan usaha, tidak mengenal batas ideal, tapi bahkan lebih tinggi dari idealisme itu sendiri.

    dukung boikot.

    wassalam

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum.

    Sudah banyak buktinya bahwa produk-produk yang di produksi oleh YAHUDI itu ternyata menyokong Israel. Sebagai contoh produk-produk yang terang-terangan mendukung Israel adalah produk minuman ringan Coca cola, selain itu juga terdapat produk minuman ringan yang lain yang sejalan, yaitu PEPSI (Pay Each Penny to Save Israel / setiap satu sen yang anda bayar untuk menyelamatkan Israel). Dan masih banyak pula perusahaan-perusahaan multinasional lain yang disebut terkait dengan Zionis Israel antara lain : McDonald's, Timberland, Garnier, Revlon, Hugo Boss, Tommy Hilfiger, Calvin Klein dan L'Oreal.
    Apakah kita sebagai seorang muslim masih rela dan tega uang yang kita belanjakan produk-produk tersebut, ternyata untuk membunuh saudara-saudara kita. Aya kita bersama-sama memboikot produk-produk tersebut apabila kita masih ada hati sebagai Muslim.

    Hidup BOIKOT PRODUK YAHUDI.....

    BalasHapus
  17. aslmkm.wr.wb.
    kykx seru bgt ya diskusi ttg boikot ga boikot...kalo bole ikutn nimbrung neh...harusnya yang berfikir ga perlu boikot silahkan aja.tapi ga sah nuding2 orang laen muna..toh ga ada yang maksa "anda" untuk ikut2n...setuju bgt deh ma salah 1 pndpt d atas, kita mulai dari hati kta aja...kalo emng ga se7 mendngn diem aja...ga usahlah pake ngatain yang ngeboikot itu muna..toh yang ngeboikot itu juga ga ngatain "anda" mcem2 kan...saya yakin sekecil apapun usaha kita...kalo d lakukn rame2 alias kolektif akan berdampak juga ko...
    hidup BOIKOT PRODK ISrael Dan Amrik.....No Coca Cola No Cry mash ada es cendol yang lbh menyehatkan...he..he..(kata bob Marley loh)...No Nokia So What?....
    masalah produk apa aja...nah itu seh semampunya...kalo misalnya ga pake Unilever krn udah ada yang laen kan bisa,,,ga pake NOKIA kn juga tetp bisa kring dg HP laen, kalo mslh INTEL, yahoo, microsoft de el el sh mungkn mash bisa d toleransi....
    just Do what u can Do!!!! jg cuma ngedumel atw No action...

    BalasHapus
  18. Kalo dulu ngomongin tentang karikatur, sekarang saya mau menanggapi soal agresi Israel. Sekarang ini agresi Israel sudah jelas tidak manusiawi, ini bukan soal agama lagi, ini KEMANUSIAAN! Selama ini negara muslim selalu dikaitkan dengan terorisme, apa Israel sendiri yang jelas-jelas merampas hak-hak asasi manusia bukan negara teroris? Ini NEGARA BUNG, bukan sekumpulan atau sekelompok orang. Jika memang kawan2 punya hati nurani ya marilah kita melawan kegiatan2 yang tidak manusiawi! Salah satunya bentuk perlawanan terlemah ya BOIKOT!!! Boikot pun kita perlu berpikir dengan cerdas dulu untuk memilih produk yang memiliki alternatif produk lainnya (misal : cocacola, fastfood), produk yang terang-terangan memberikan bantuan ke negara Israel (misal : cocacola, American On-Line, Clvin Klein, Hugo Boss, Sara Lee, dll).

    BalasHapus
  19. ok... setuju...siplah..atau apalah.

    jika menilik lagi peran produk2 yahudi. dalam industri perekonomian negara kita cukup besar. bahkan karyawan muslim di dalamnya juga sangat besar... kalau semakin banyak pengangguran... repot juga sih...
    qt tahu bahwa allah akan menunjukkan jalan pada setiap umatnya yang senantiasa berjuang bagi saudaranya dan harus percaya dong....
    but cari solusi sebelum aksi...
    boicot... siiplah

    BalasHapus
  20. gw setuju banget ama boikot

    gak mustahil koq...intinya niat,kemauan n perbuatan nyata
    Alhamdulillah gw jg uda gak mengkonsumsi Coca Cola,Mc Donald,KFC,n produk2 lainnya

    gw yakin orang yg bilang gak bs mboikot itu,ngga pnah mencoba untuk melakukan boikot n orang2 yg gak tw penderitaan saudara2 Muslim di Palestina...coba deh sering2 baca berita d situs2 ummat Islam,klo cm nunggu berita dari tv Indonesia mah bnyk yg d tutupi...

    sebenernya klo qta mboikot produk AS-Israel n insya Allah qta bs menemukan pnggantinya atw alternatifnya

    lagipula gw jg pnah baca artikel ttg ada zat2 berbahaya yg d kandung ama Coca Cola
    truz ada jg keluhan dari pembeli produk McD

    qta cm mboikot aja repotnya stengah mampus
    coba bandingkan ama penderitaan saudara2 Muslim di Palestina...

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)