Kamis, 22 September 2005

Cerita Pagi, Model Penyajian Berita Kriminal di TRANSTV

Anda mungkin sudah tahu, bahwa semua televisi menayangkan berita khusus kriminal. Mengapa semuanya menayangkannya ? Dalam teori Jurnalistik, sebuah berita bisa dikatakan menarik jika mengandung beberapa hal, dan salah satunya adalah kriminalitas.

Namun yang selama ini menjadi kritik adalah cara stasiun televisi mengemas pemberitaannya. Menurut pengamatan saya (eit, sejak kapan jadi pengamat pertelevisian :)), semua televisi saling menonjolkan tayangan yang paling sadis, dan bukannya tanyangan yang paling mendidik.

Cobalah buatlah daftar acara kriminal di televisi, Brutal, Sergap, Borgol, Saksi Mata, Tikam, Patroli, Sidik Jari. Dari namanya saja nampak bagaimana sadisme itu sangatlah ditonjolkan.

Ada dua cara penyajian berita kriminal di TV. Pertama berita dan yang kedua investigasi. Jika kita menyaksikan yang bertipe berita kita akan disuguhi darah dimana-mana, TV menayangkan langsung penangkapan pelaku kejahatan., dan untuk berita kecelakaan dan pembunuhan kitapun suguhi dengan gambar mayat dan darah.

Untuk investigasi, biasanya dilakukan reka ulang, tapi film reka ulang itu juga tak kalah mengerikan.

Yang menjadi pertanyaan saya, sampai kapan kita diberi suguhan semacam itu, dan output apa yang akan kita dapatkan ? Tentu bukan kepandaian, dan hiburan, kecuali hanya mengekploitasi rasa ingin tahu pemirsa saja.

Tapi acara kriminal yang berjudul "Cerita Pagi" TransTV ini agak lain. TransTV berusaha kreatif dalam mengemas berita kriminal.

Nama acaranya saja cerita pagi, maka cerita (penjelasan) dalam hal ini ditempatkan pada prioritas pertama.

Kedua, level sadismenya paling rendah dibanding acara serupa.

Ketiga, gaya penyampaian yang dibawakan Host cukup menarik. Selain ada nasehat-nasehat terkait dengan suatu kasus, gaya ceritanya adalah gaya mendongeng orang Aceh. Nah kalau yang ini selain mengangkat budaya sendiri, juga cara berceritanya terkesan jauh dari sadis, bahkan mungkin sedikit lucu. Anda masih ingat kan "Ada pulau diujung karang ....." yang ditayangkan TV sehabis bencana Sunami Aceh.

Keempat, yang membawakan adalah PM Toh, orang yang ada diiklan "Ada pulau diujung karang .....", dengan gaya yang khas.

Jadi gaya kreatif pada Berita Kriminal TRANSTV yang ditayangkan tiap jam 7.30 pagi itu, berhasil menyuguhkan sebuah berita kriminal yang lain, yang syarat akan pelajaran dan budaya sehingga lebih enak untuk dinikmati.

Dan selalu saja diakhiri dengan teng teng teng teng teng jreeeeeeeeeenggggg.