Isyu yang dihembuska BSA untuk sweeping, membuat banyak orang membuat alternatif lain. Dari yang harus membeli lisensi penuh, membeli versi sebelumnya yang murah, membuat duo version proprietary dan opensource, dan ada yang 100% berpindah ke opensource. Kemarin, 29 Mei, saya memutuskan untuk mengganti OS di komputer saya di kantor yang semula 50% berjalan di M$ dan 50% berjalan di Linux menjadi 100% Linux.
Saya tidak mengatakan linux lebih mudah. Dalam konteks development dan grafis saya akui linux lebih sulit dan lambat. Bayangkan, dari dreamweaver dan frontpage yang sangat visual kita dihadapkan pada Quanta. Dari Editor PHP seperti PHPEdit yang lengkap dengan debugger dan autocomplete, kita berpindah ke KWrite yang fiturnya saja kalah dengan editor sekelas Crimson atau EditPlus. Belum lagi di windows yang penuh dengan visual programming seperti Delphi, dan dot NET kita beralih ke Phyton maupun C++ yang cukup miskin GUI.
Tapi dengan fasilitas semacam itu, tidak boleh menyurutkan semangat kita. Anda bayangkan, bagaimana para developer bersusah payah untuk membuat desktop Linux sepert KDE dengan grafis seindah itu. Itu adalah nilai kerjakeras, pengorbanan, kepahlawanan, kebebasan dan kenikmatan spiritual.
Apalagi, kalau mau jujur seringkali kebutuhan kita akan software tidak selengkap semua fasilitas yang ada di software proprietary sebagaimana yang dikatakan I Made Wiryana dalam Lamunannya
Untuk berbagai keperluan pekerjaan saya menggunakan software berikut :
- Linux Mandrake 9.2
- Kwrite untuk menulis skrip PHP, lebih dari sekedar notepad di linux.
- Quanta untuk menulis skrip PHP dan HTML.
- Konqueror dan Firefox untuk Browsing, setara dengan IE.
- Thunderbird untuk mail client, setara dengan Outlook Express.
- OpenOffice untuk aplikasi perkantoran, setara dengan M$ Word.
- The GIMP untuk mengolah foto, cukup untuk mengolah foto.
Daftar lengkap software padanan yang ada di M$ Windows linuxshop
Hasil snapshot linuxku
Kapan anda menyusul ?
------------
Edy Santoso
[email protected]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)