Sabtu, 19 Februari 2005

Jadilah Dirimu Sendiri.

Dalam sebuah acara, seorang pembicara bertanya,"Siapakah yang guru ngajinya tidak enak ?". Dan beberapa orang mengacungkan tangannya. Lalu ia bertanya lagi, "Siapa yang guru ngajinya enak ?". Dan beberapa orang mengacungkan tangannya. Jumlah orang kedua lebih kecil dari orang pertama. Dan yang terbanyak adalah yang tidak mengacungkan tangannya, tidak ingin mengambil resiko :).


Terkadang, memang apa yang ada dalam harapan kita tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Sering kita terlalu berharap banyak pada orang yang kita anggap berpengaruh pada kehidupan kita, dan lantas kenyataannya ternyata jauh dari yang kita angankan.


Berharap punya pembimbing mengaji yang dapat mengarahkan, memberi wawasan yang cukup, enak diajak curhat dan diskusi, ternyata lain. Sudah nggak pernah tersenyum, ngasih tugas terus, nggak pernah ngasih perhatian, wawasannya pas-pasan dan lain-lain.


Berharap punya suami yang Islami, ha..ha.. ternyata dapatnya orang yang Islaminya pas-pasan aja.


Menghadapi itu, sebagian orang menjadi stress karenanya, lantas terbawa kedalam situsi yang diakibatkan keberadaan orang di sekitar kita itu. Dan akhirnya energi kita habis untuk menyesalinya. Kita juga lantas berangan-angan, "Ah andaikan ......".


STOP. Anda harus menghentikan semuanya. Jangan terlalu larut dengan keadaan. Syukuri saja apa yang ada. Jangan terlalu berharap kepada orang lain dan jangan jadikan orang lain menjadi sesuatu yang sangat menentukan perkembangan diri anda, karena jika itu terjadi maka anda harus mempersiapkan segebok tisue untuk mengusap air mata anda, karena mungkin suatu saat anda akan kecewa.


Biasa sajalah menghadapi orang disekitar kita. Jika ternyata dia bisa selaras dengan kita, alhamdulillah, kita mempunyai partner yang mungkin berperan dalam perkembangan kita; namun jika tidak, maka biarlah ia akan menjadi pelengkap kehidupan anda, dan jangan surutkan niat anda untuk berkembang, meski tanpa perannya. Atau jika yang anda maksud dengan orang dekat itu adalah sebuah lingkungan, mungkin anda yang seharusnya berfikir tentang perbaikan. Jika itu berhasil, jangan-jangan anda sebenarnya punya bakat mujadid.


salam


achedy

1 komentar:

  1. betul tuh..segala2nya kepunyaan ALLAH...bersandar pun hanya pdNya..kita hanya insan lemah...laa hau lawalaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim

    BalasHapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)