Saya sering mendengar pepatah lama, jika kita memberikan harta kepada orang lain, harta kita akan berkurang; akan tetapi sebaliknya, jika kita mempunyai ilmu, semakin kita berikan kepada orang lain, maka ilmu kita akan semakin bertambah.
Namun, terkadang pemahaman itu tidak sepenuhnya disadari. Sering kita beranggapan bahwa semakin kita menularkan ilmu kita, maka akan banyak orang lain yang tahu dan mempunyai pengetahuan seperti yang kita punya. Dan berarti, kita akan menciptakan kompetitor baru bagi diri kita. Inilah yang menjadikan sebagian dari kita menyembunyikan kepintaran kita itu.
Kita sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir, karena sesungguhnya, meskipun orang telah mengerti apa yang telah kita mengerti, namun orang itu tidak akan pernah menjadi diri kita. Sesungguhnya setiap kita mempunyai style yang sangat sulit untuk disamai oleh orang lain. Ambillah contoh, misalnya kita membuat masakan dengan resep yang dimiliki oleh seorang pemasak di hotel, tapi saya yakin meskipun prosedurnya sama, rasa masakannya pasti akan berbeda. Sebagaimana kita mengorek cara Desi Anwar membawakan berita, tapi untuk menjadi pembawa berita sekaliber Desi Anwar, tunggu dulu.
Imam Bukhari adalah orang yang sangat royal dengan ilmunya. Ilmunya disebarkan dimana-mana. Bahkan, setiap orang gratis menyalin tanpa biaya sepeserpun. Namun, tidak pernah ada orang yang bisa menyamainya. Atau, yang lebih dekat, mungkin kita telah tahu Onno W Purbo menshare semua makalah, transparansi, tutorial - tutorialnya; tapi orang tidak akan otomatis menjadi sekaliber Onno W Purbo. Semuanya perlu proses dan pengalaman.
Maka sesungguhnya, jika kita memberikan ilmu kepada orang lain, bukan hanya kita menjadi lebih pintar, tetapi lebih dari itu, kita sebenarnya orang yang siap berkompetisi. Itulah sebabnya, saya tak pernah mengabaikan email - email pertanyaan yang mampir mailbox saya, walaupun yang ditanyakan adalah bagian terpenting dari pengetahuan saya.
Wassalam.
achedy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)