Titik Kesetimbangan

Tiadalah diciptakan alam raya ini, kecuali dalam titik kesetimbangan. Karenanya, titik kesetimbangan adalah sebuah filisophi hidup yang yang dapat kita cermati dalam kehidupan alam, dan dalam konsepsi ketuhanan.

Tengoklah ke kiri, ada serbagai spesies yang menempati bumi ini, dari yang kecil ke yang besar, dari yang lembut ke yang halus, dari yang bernyawa dan tidak bernyawa, semuanya menciptakan apa yang disebut titik kesetimbangan itu. Allah menciptakan manusia, lantas memberinya hidung, tangan, kaki, mata. Dan semuanya ditempatkannya dalam wilayah kesetimbangan itu. Hingga kita nyaman melihatnya.

Allah mengajarkan manusia agar hidup dalam nilai kesetimbangan, yang dalam bahasa agama dinamakan tawazun, adalah hidup yang berada di jalanNya, dengan tanpa meremehkan dan dengan tanpa exstrim; tanpa mengurang ngurangi dan tanpa melebih-lebihkan.

Niat kebaikan saja, tidak akan cukup berjalan dalam amal, jika seseorang tidak menempatkan amal itu dalam bingkai kesetimbangan. Suatu hari ketika Amr Bin Ash, meminta izin Rasulullah untuk menghatamkan AlQur'an tiap hari, maka Rasulullah mengatakan, semingu sekali dan jangan kurang dari itu. Rasulullah mengajarkan kesetimbangan.

Para Teroris, yang seringkali membunuh nyawa orang tak berdosa, saya yakin, ada niat kebenaran ketika ia melakukan aksinya, tapi sekali lagi, mereka tidak ingat bahwa nilai kesetimbangan itu diperlukan untuk menegakkan kebenaran. Hingga akhirnya mereka terkubur ke dalam catatan buruk sejarah. atau bahkan memberikan coreng hitam pada ideologi yang diperjuangkannya.

Karena marilah kita berjalan pada titik kesetimbangan, karena kesetimbangan akan membawa kita kepada kedamaian, kearifan, kesejukan, keindahan, kebaikan.

Dan karena, kesetimbangan adalah keadilan.

Wallahu a'lam