Selamat Jalan Pus

Saya tidak memelihara kucing, tapi kucing terlantar yang sering databg ke rumah selalu saya beri makan. Sy kasihan, betapa  membayangkan diri saya kelaparan. Datang awal tahun 2023.

Dalam perjalanan selanjutnya ternyata dia hamil, lalu melahirkan di rumah saya. Terpaksa yg membuatkan kardus dan gombal agar dia nyaman ketika melahirkan. 

Lalu dia bawa anaknya berpindah-pindah. Ke gudang, ke kamar kerja saya, dan ke rak buku.

Saya menyaksikan bagaimana pengorbanan induk kucing itu. Melahirkan, menjaganya, menyusuinya, membersihkan kotorannya, dan mencatikan anaknya makan. Bukan tidak bertanggung jawab seperti bapak kucing.

Oh ya akhirnya saya anak-anak kucing itu saya belikan kandang ayam dan saya taruh di luar rumah. Ya, karena menaruh kucing di dalam rumah, mempunyai resiko, naik ke meja makan. 

Btw memberinya makan selama 6 bulan itu telah menjalin ikatan batin.

Walaupun kelakuan kucing sering menyebalkan, namun melihat dia merawat anaknya membuatku bahagia. Matanya memancarkan cinta kepada anak-anakya. Dan setiap sy berabgkat dan pulang sholat Subuh selalu dia berada di depan pintu untuk minta makan.

Dan, semenjak dia berkeliaran di seputar rumah kami, rumah kami jadi aman dari gangguan tikus. Bahkan sering dia berhasil menerkam tikus yang mengganggu rumah.

Jumat 25 Mei 2023, ketika anak saya mau berangkat sekolah, dia menemukannya muntah. Sy kira muntah biasa saja. Agak siang saat saya memberi makan anaknya, dia seperti mengacuhkannya. Saat anaknya minta susu, dia mencuekinya. 

Siang sebelum sholat Jumat, seorang tetangga menemukannya dalam keadaan sdh tidak bernyawa di dekat semak-semak. Tubuhnya kaku. 

Saya curiga dia memakan umpan makanan tikus, atau memakan tikus yang terkena racun. Entahlah. Makanya saya benci orang menaruh racun tikus sembarangan.

Dan siang itu saya gali tanah dan saya kuburkan di bawah pohon halaman rumah. Selamat jakan Pus, kedatanganmu tidak lernah kami undang, tapi kamu telah banyak memberi pelajaran.