Rabu, 17 September 2014

Mengambil Peran "Favorit" dalam Pendidikan Anak

Ada beberapa peran lebih yang dimainkan sekolah favorit dibanding sekolah biasa. Sebenarnya kebanyakan sekolah bukan tidak bisa memainkan peran favorit. Banyak sekolah dengan SDM handal, namun ada kendala sehingga tidak bisa memerankan diri menjadi sekolah favorit.

Masalah utamanya dana. Sekolah favorit mempunyai cadangan dana lebih besar dibanding sekolah biasa. Oleh sebab itu menyekolahkan anak di sekolah favorit mahal. Ada banyak program yang harus di biayai. Namun karena mereka yang menyekolahkan anak di sekolah favorit biasanya sudah siap untuk itu, maka semuanya tak akan menjadi masalah.

Namun disekolah biasa pasti akan ada kendala. Katakanlah program kunjungan, mendatangkan professional ke sekolah, pengadaan alat peraga, pasti tidak semua orang tua setuju membiayai program-program seperti itu.

Di sekolah favorit ada guru utama dan pendamping. Di sekolah biasa, siapa yang akan membiayai guru pendamping, guru utama aja gajinya pas-pasan. Lain.

Jika karena suatu sebab fungsi-fungsi favorit itu tidak bisa di handling sekolah, maka orang tua bisa mengambil peran-peran yang dijalankan oleh sekolah favorit itu. Bahkan mungkin dia bisa menjadi guru pendamping bagi anaknya sendiri. Baik, nanti akan kita bahas satu persatu. Sekarang kita uraikan singkat saja.

  1. Mengenali potensi anak. Sekolah biasa cenderung hanya mengapresiasi kemampuan akademik anak. Sekolah favorit mencoba menyelami kecenderungan anak, bahkan memberi apresiasi disamping apresiasi akademik. Kecenderungan atau sering disebut bakat / passion selain difasilitasi juga digunakan sebagai pembantu dalam menguasai pelajaran. Tes Multiple Intelegence Research  biasanya akan diadakan  untuk mengetahui kecerdasan anak.
  2. Mendampingi anak belajar. Menyerahkan soal belajar hanya pada guru disekolah saya rasa kurang tepat. Guru mengajar banyak anak dari pagi sampai siang. Disamping harus menyiapkan administrasi ini itu. Disinilah peran orang tua. Orang tua bisamengambil peran memperdalam materi yang diberikan sekolah, menghubungkannya dengan sistem nilai dan manfaatnya untuk kehidupan. 
  3. Public Visit. Mengajak anak untuk mendapatkan be, semangat, gairah bagi masa depannya. Mengunjungi tempat-tempat wisata, pusat ekonomi, pengusaha, profesi, dan sebagainya akan memberikan kesan mendalam bagi anak. Kesan inilah yang kita harapkan terbawa sampai anak dewasa.
  4. Ketrampilan dasar: mencuci, memasak, renang dan sebagainya.
  5. Mengajar ketrampilan kokurikuler seperti mengaji - bagi sekolah yang tidak mengajarkan materi mengaji -, menulis, komputer, elektronika, menggambar, bermain musik dan sebagainya sesuai dengan passionnya, sebagai sarana untuk menajamkan potensi anak.
Itu beberapa hal yang bisa dikerjakan orang tua, sehingga dimanapun sekolahnya tetap "Sekolah Favorit".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)