Sabtu, 30 Agustus 2014

Sedekah Barang Bekas



Saya melanjutkan perbincangan tentang sedekah. Setelah sebelumnya membahas tentang sedekah sampah dan sedekah cahaya, sekarang saya ingin bicara tentang sedekah barang bekas. Sekalian saya selesaikan soal sedekah ini sebelum beralih ke topik lain :)

Ini pengalaman nyata. Saya punya bapak mertua yang saya sebut sebagai "technician sejati" . Beliau mempunyai hobi memperbaiki barang rusak. Bukan sekedar profesi tapi hobi. Dia punya minat dalam banyak hal: elektronika, mesin, peralatan rumah tangga dan sebagainya.

Jika ada sesuatu yang rusak, beliau selalu punya cara untuk memperbaikinya, kadang yang tak terpikirkan oleh pabrik sekalipun. Jadi jangan heran kalau di rumah banyak barang yang didapat dari pasar loak lalu di perbaikinya kembali.

Menurut saya ini adalah kebiasaan baik, lebih hemat dan memelihara lingkungan dari barang yang tak terpakai.

Sebelum hari raya kemarin, beliau jalan-jalan ke pasar loak dan mendapatkan banyak setrika rusak dari berbagai merek. Kebanyakan merk terkenal: Philips, Miyako, National dsb. Rata-rata harganya 10 sampai 15 ribu per setrika. Didapat 10 setrika. Setrika-setrika itu ada yang lilitannya putus, ada yang kabelnya putus dan sebagainya.

Singkat cerita, setrika-setrika itu diperbaiki. Dibelikan komponen yang rusak jika harus beli. Setelah bisa digunakan, setrika-setrika itu diberikan kepada guru-guru PAUD sebagai hadiah. Mereka semua senang mendapat setrika merek terkenal yang masih bisa digunakan dengan baik :)

Kita bisa mendapatkan sesuatu yang mungkin murah, tapi kita bisa menambahkan sebuah nilai tambah, dan sesuatu itu menjadi layak untuk sedekah.

---

2 komentar:

  1. salamku nggo mertuomu cak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa ana barang rusak na kono hehe, mertuaku na Medan saiki :)

      Hapus

Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)