Siapa guru terbaikmu ? Pasti kamu punya guru favorit dari SD sampai SMA, dan dengan mudah menyebutkan satu persatu. Namun tak ada yang lebih baik dari pengalaman.
Kita bisa belajar pada guru terhebat, tapi tak ada yang pelajarannya lebih melekat dibandingnkan dg yang diajarkan guru yang bernama pengalaman.
Saya pernah belajar soal kesombongan pada pengalaman. Dan hasilnya jutaan kali lebih efektif dibanding khutbah puluhan kali, dan pelajaran PAI dari SD sampai Perguruan Tinggi.
Kisahnya dimulai ketika saya kelas 5 SD. Ayah saya membelikan mainan catur, lalu buku catur. Saya juga sering catur melawan ayah. Saya sudah merasa menjadi pecatur top.
Di sebelah rumah, ada seorang anak miskin yang ketika melihat saya punya catur tertarik. Kakaknya membuatkannya sendiri dari kayu karena tak mampu membeli, dan jadilah dia mempunyai perangkat catur buatan sendiri.
Suatu hari saya menantangnya, dan saya sesumbar pasti saya yang menang. Dengan mempunyai papan catur yang lebih baik, buku catur, dan sudah puluhan kali memainkan catur, saya jumawa.
Maka saat yang ditunggu-tunggu datang. Sehabis pulang sekolah, saya bertanding dengan anak miskin itu.
Pertandingan pertama, saya kalah. Saya tak percaya, tenggorokan saya tercekat. Mungkin saya salah langkah, saya meminta untuk bertanding lagi, dan saya kalah lagi. Saya mengajaknya sekali lagi, dan saya kalah lagi.
Itulah pelajaran tentang kesombongan, yang sangat saya ingat sampai sekarang. Ya pelajaran pada usia 10 tahun yang tetap saya ingat sampai sekarang.
#insight
Minggu, 09 Februari 2014
Guru Terbaik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)