Saat ini saya tak terlalu tertarik diskusi tentang halal-haram dan riba, semuanya sebenarnya sudah jelas. Yang sulit adalah membuat instrumennya.
Kapan hari saya berdiskusi dengan teman di Jasa Keuangan Syariah, yang oleh beberapa orang dikritik masih kurang syariah, namun betapa saya baru paham bahwa mereka menghadapi banyak tantangan ketika menterjemahkan soal halal-haram ke tataran praktis. Banyak hal rumit yang terkadang harus mereka putuskan. Mensinkronkan fikih, pelayanan, dan benefit.
Banyak Jasa Keuangan Syariah yang gulung tikar karena hanya berbekal paham halal haram dan tidak punya / kurang mengerti instrumen. Banyak nasabah yang pinjam uang hingga akhirnya hilang tidak mengembalikan, banyak yang pinjam uang dan mengaku rugi.
Hingga menurut saya kajian-kajian soal pembuatan kebijakan sampai pembuatan instrumen menjadi diperlukan setelah soal halal-haram.
Bicara adalah hal yang paling mudah, pembuat kebijakan adalah level selanjutnya, dan level yang lebih atas adalah yang melaksanakan.
Syariah itu bukan sekedar wacara kan ? Tapi wacana yang harus diimplementasikan dalam konteks rahmatan lil alamin ...
Senin, 06 Januari 2014
Wacana itu Butuh Instrumen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)