Ini bukan soal jajan bakso atau bakmi, tapi jajan wanita. Dalam rubrik Herview di Jawa Pos pagi ini, penulis yang kebetulan wanita seakan masih mentoleransi soal jajan wanita ini. Dari judulnya saja nggak tegas, "Jangan Jajan Sembarangan Ayah". Kalau membaca dari judul tersebut berarti kalau jajan nggak sembarangan boleh dong ?
Lalu pada sebuah paragraf saya baca,Ketika akan melakukan seks bebas, gunakan cara aman agar tidak merugikan orang lain.Meskipun diparagraf akhir ada kalimat, "Alangkah baiknya kalau hubungan seks dilakukan hanya dengan pasangan yang halal", namun kata "alangkah baiknya" saya nilai tidak tegas. Saya adalah seorang ayah. Jika yang menulis ini adalah anak saya saya akan meratapinya, betapa lembeknya dirimu nak, tulis judulnya "Jangan Jajan Ayah", maka ayah akan sangat bangga denganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Artikel mungkin sudah tidak up to date, karena perkembangan jaman. Lihat tanggal posting sebelum berkomentar. Komentar pada artikel yg usianya diatas satu tahun tidak kami tanggapi lagi. Terimakasih :)